Ekonom harap Danantara dapat undang para investor kelas dunia

5 days ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengharapkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat mengundang para investor kelas dunia.

“Harapannya, dengan ada super holding ini akan bisa mengundang juga para investor-investor kelas dunia yang nanti bisa join, baik dalam bentuk holding di investasinya ataupun juga mungkin di dalam yang fungsi Danantara sebagai holding operasional atau katakanlah ikut berkolaborasi untuk menginvestasikan dananya di proyek-proyek strategis yang digawangi atau dikelola oleh Danantara,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Dengan adanya prospek tersebut, lanjutnya, tentu bisa menambah likuiditas dalam negeri yang berujung kepada penguatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan begitu, ekonomi bisa menjadi lebih baik dan BUMN akan turut menikmati dampak dari kehadiran Danantara.

“Ini memang sebuah ide yang memang perlu waktu. Artinya, kemungkinan memang tidak bisa dalam jangka pendek akan kelihatan signifikansi hasilnya, tapi mungkin lebih kepada jangka menengah-panjang,” ujar dia.

Saat ini, ada tujuh perusahaan yang bergabung BPI Danantara. Mulai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Ybl (BNI), PT Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Bagi Eko, dengan kehadiran tujuh perusahaan ini bakal menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan kehadiran investor seiring dengan kemungkinan penambahan perusahaan yang masuk ke dalam BPI Danantara.

Mengingat korporasi-korporasi tersebut memiliki reputasi dan rekam jejak baik maupun tingkat profitabilitas cukup tinggi, ujar Eko, maka keamanan investasi BPI Danantara tentu akan mengikuti tata kelola dari BUMN yang sudah mempunyai standar tinggi.

“Harapannya nanti juga ketika sudah jadi super holding, kan mereka tetap beroperasi seperti biasa, cuma nanti dalam konteks pengelolaan hasil dividennya saja yang menjadi bagian pemerintah itu, yang kemudian nanti direinvestasikan oleh Danantara ini ataupun juga dibentuk untuk mendorong kalau dia bentuknya konteks investasi. Kalau dia bentuknya operasional, berarti dia juga ikut terlibat dalam proyek-proyek tertentu yang menguntungkan. Jadi, sebetulnya menurut saya sistem keamanan investasinya itu sudah terbentuk dari lembaga-lembaga yang ada di dalamnya ini,” kata Ekonom Indef.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |