Ekonom: Dampak program magang temporer, investasi harus digenjot

2 months ago 13

Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memandang program magang nasional memberikan dampak yang bersifat jangka pendek atau temporer terhadap perekonomian Indonesia, sehingga pemerintah harus menggenjot investasi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

"Sifatnya temporer karena dampaknya belum bisa meng-capture seluruh angkatan kerja baru, sehingga yang diharapkan adalah pemerintah bisa mendukung investasi untuk bisa mendorong penyerapan tenaga kerja," kata Josua dalam acara Wealth Wisdom 2025 di Jakarta, Selasa.

Josua menegaskan bahwa peningkatan investasi domestik, terutama investasi swasta yang masuk ke sektor padat karya, menjadi kunci utama penciptaan lapangan kerja.

Investasi yang masuk diyakini akan mendorong penciptaan lapangan kerja secara signifikan sekaligus memperkuat produktivitas sektor manufaktur dan industri lain yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Investasi memang tumbuh dari tahun ke tahun. Tapi, alangkah baiknya pemerintah bisa mengarahkan kembali lagi produktivitas ekonomi kita untuk bisa ditingkatkan dan harapannya lebih baik diarahkan kepada investasi yang padat karya," kata dia.

Sejak krisis finansial Asia 1997, Josua mencatat bahwa investasi di Indonesia cenderung bergeser ke sektor padat modal dan komoditas.

Sementara investasi di sektor manufaktur padat karya menurun tajam.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengarahkan kembali investasi ke sektor padat karya agar dampaknya lebih terasa bagi penciptaan lapangan kerja.

"Kita melupakan investasi di padat karya seperti manufaktur. Sehingga kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian bisa mendekati 30 persen, saat ini kurang dari 19 persen. Jadi inilah yang sebenarnya yang harus kita putar balik," kata Josua.

Di sisi lain, kepercayaan pelaku usaha perlu dijaga melalui kepastian hukum, percepatan perizinan, dan penegakan aturan agar investor mau menanamkan modal jangka panjang. Dalam hal ini, menurut Josua, reformasi struktural juga menjadi fondasi penting.

Adapun pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Peraturan ini diharapkan dapat mempercepat proses perizinan berusaha dan mempermudah investor.

"PP 28/2025 itu penting sekali. Dan juga bagaimana dari sisi pemerintah bisa meyakinkan investor," kata Josua.

Sementara itu, kehadiran Danantara juga diharapkan menjadi katalis (crowding in) bagi sektor-sektor swasta untuk melakukan investasi, sehingga semakin memberikan dampak positif dan mendorong penyerapan tenaga kerja secara lebih luas.

"Ekspektasi kita semua, Danantara juga bisa mengangkat investasi ke depannya, karena mulai kerja sama dengan beberapa SWF negara lain seperti Qatar Investment Authority dan beberapa pipeline ke depannya ini pun diharapkan bisa menjadi crowding in," kata Josua.

Baca juga: Program magang nasional berpeluang buka "batch" baru jika minat tinggi

Baca juga: Wamenaker: Program magang nasional bakal serap 20 ribu lulusan muda

Baca juga: Pakar menilai program magang nasional bisa tekan angka pengangguran

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |