Duta besar soroti pentingnya pendidikan hadapi tantangan masa depan

3 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Singapura, H.E. Suryo Pratomo menyoroti pentingnya pendidikan sebagai kunci menghadapi hal-hal yang menjadi tantangan bangsa di masa depan.

“Indonesia akan kehilangan bonus demografi pada tahun 2035, paling lama 2040, dan setelahnya akan menghadapi tantangan aging society,” kata Suryo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Dalam sambutannya di acara “Mantap Shiok! 2025” di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Singapura hari ini, Suryo mengatakan bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura yakni memberikan subsidi pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk warga lanjut usia.

Baca juga: KBRI Singapura luncurkan buku karya pekerja migran Indonesia

“Saya mendorong agar organisasi kepengurusan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Singapura menjadi wadah ide-ide besar yang dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan masa depan, khususnya dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar dia.

Ketua executive committee LPDP Singapura, Kustomo, menambahkan bahwa organisasi kepengurusan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, memfasilitasi transisi akademik, serta menyediakan platform bimbingan dan jejaring.

“Jumlah mahasiswa Indonesia, khususnya penerima beasiswa LPDP, yang datang ke Singapura meningkat setiap tahunnya. Kami hadir untuk mendukung perjalanan pendidikan mereka sekaligus memperkuat komunitas diaspora,” ujar Kustomo.

Tim executive committee LPDP Singapura menggelar acara perdana bertajuk “Mantap Shiok! 2025” di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk memperkuat adaptasi dan rasa kebersamaan di komunitas diaspora Indonesia.

Baca juga: KBRI perkenalkan tari Bali kepada murid SMA di Singapura

Acara ini dihadiri oleh 110 mahasiswa pascasarjana Indonesia, termasuk 12 penerima beasiswa LPDP yang baru memulai studi S2 dan S3 mereka di negeri singa. Nama acara ini menggabungkan budaya Indonesia dan Singapura, dengan istilah “Shiok” yang berarti “hebat” atau “mengagumkan” dalam Singlish.

Acara “Mantap Shiok! 2025” dibuka dengan penampilan memukau dari penerima beasiswa LPDP, termasuk tarian Nusantara oleh Ni Komang Ananda Gayatri (M.Sc in Arts & Cultural Entrepreneurship, NUS) dan pertunjukan musik dari Nugroho Adhi Pratama (Master of International and Comparative Law, NUS) serta Elisa Samantha Tobing (Master of Business Administration, Singapore Management University).

Acara ini juga terdapat talkshow inspiratif oleh Dr. Rosita Samsudin, seorang peneliti, arsitek, dan dosen di NUS Cities.

Acara diharapkan menjadi langkah awal yang baik bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan akademik dan sosial di Singapura.

Selain memperkuat hubungan antara mahasiswa Indonesia, acara ini mencerminkan sinergi budaya antara Indonesia dan Singapura dalam mendukung pendidikan generasi penerus bangsa.

Baca juga: KBRI Singapura gelar diskusi relevansi ASEAN dan ketangguhan regional

Baca juga: Perkuat hubungan budaya, KBRI Singapura promosikan perfilman Indonesia

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |