Jakarta (ANTARA) - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Danone Indonesia menyatakan komitmen dalam mengatasi permasalahan gizi di tanah air, seperti stunting.
Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia Astri Wahyuni dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan salah satu upaya dilakukan perusahaan, yakni menjalin kemitraan dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan melalui penyelenggaraan Edukasi Akbar program Sekolah Sehat 2025.
Dia mengatakan salah satu penyebab stunting, yakni permasalahan pola makan yang tidak tepat sehingga anak mengalami anemia defisiensi besi.
"Untuk itu edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan," katanya.
Dia mengharapkan kemitraan tersebut memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter.
Baca juga: Dokter anak sebut intervensi pada keluarga kunci tangani stunting
Pada 11 Februari 2024 digelar kegiatan "Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045" yang dilakukan secara hybrid diikuti 18.579 siswa SD, SMP, SMA dan SMK dari 161 sekolah Muhammadiyah di empat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dia mengatakan sejumlah program kemitraan Danone Indonesia dengan PP Muhammadiyah di antaranya merancang program untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat, dengan fokus pada kesadaran pencegahan stunting, gizi seimbang, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Program berjudul "Sehat Bersama Isi Piringku" yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar (SD), telah berhasil menjangkau 251 SD di 22 kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, melibatkan sekitar 31.548 siswa, guru, dan orang tua dalam kegiatan edukasi.
Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mochamad Syafak Hanung menyatakan aksi kolektif yang dilakukan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.
Sebagai bagian dari upaya ini, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong sekolah sehat, dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan sehat secara holistik.
Menurut dia, program edukasi seperti "Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025" menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat.
Baca juga: Nestle Indonesia berkomitmen ikut berkontribusi turunkan stunting
Baca juga: Mendukbangga ajak Jimmy Hantu Foundation kolaborasi cegah stunting
Baca juga: Pertamina dukung pencegahan stunting lewat Program Seribu Asa
Pewarta: Subagyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025