Dokter paparkan perbedaan anemia dan darah rendah

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis patologi klinik RS Paru Rotinsulu Frany Charisma menyebutkan, meski merupakan dua kondisi yang berbeda, publik sering keliru dan tertukar antara anemia dan darah rendah atau hipotensi, oleh karena itu dia pun memaparkan perbedaannya.

"Kalau anemia ini benar-benar berhubungan dengan sel darah merah kita yang kurang, bisa jumlahnya kurang ataupun mungkin dia jumlahnya masih oke tapi secara struktur dia kurang baik," kata Frany dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa.

Akibatnya, kata dia, jika sel darah merahnya kurang, oksigen yang dibawa pun tidak optimal, sehingga muncullah gejala-gejala berupa letih, lemah, lesu, lunglai. Adapun klasifikasi anemia mengikuti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), katanya, misalnya pada laki-laki dewasa berumur di atas 15 tahun, kadar normalnya adalah 13 gram/dL. Jika kadarnya di bawah angka ini, berarti ada anemia.

Sedangkan darah rendah, adalah terkait tekanan darah seseorang. Kondisi ini, katanya, lebih kompleks dibandingkan anemia, dan anemia juga dapat memengaruhi seseorang terkena tekanan darah rendah. Dia pun mencontohkan sejumlah kasus ekstrem, misalnya kecelakaan yang menyebabkan hilangnya darah terus-menerus, kemudian menstruasi dalam durasi yang panjang serta volume darah yang dikeluarkan banyak.

"Anemia bisa mempengaruhi karena memang tekanan darah itu dipengaruhi utamanya dua, yang pertama adalah pompa jantungnya kemudian tekanan si pembuluh darahnya," dia menjelaskan.

Dia menyebutkan, ada yang berteori bahwa orang tua cenderung mengalami hipotensi, namun hal itu tidak benar juga. Dia menyebutkan, elastisitas pembuluh darah orang tua tidak seperti saat masih muda, sehingga cenderung lebih kaku.

"Kalau kita membayangkan pembuluh darah kita seperti selang, jika kita memompa ke selang yang lebih kaku, pasti tensinya lebih tinggi dibandingkan dengan si selang itu dia lebih elastis, lebih lentur biasanya itu lebih bisa menyesuaikan," Frany menambahkan.

Kekeliruan antara anemia dan hipotensi ini wajar, kata Frany, apalagi karena lebih mudah bagi masyarakat untuk mengecek tekanan darah dibandingkan mengecek darah lebih lanjut.

"Darah rendah ini tidak menyebabkan anemia karena penyebabnya berbeda, tapi kondisi anemia mungkin bisa menyebabkan darah rendah," katanya.

Baca juga: Lima rekomendasi buah penambah darah, cegah anemia secara alami

Baca juga: Cegah anemia dengan berbagai makanan penambah darah berikut ini

Baca juga: Menkes: investasi bioteknologi bangun sistem kesehatan berkelanjutan

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |