Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan di kawasan pesisir selatan maupun aliran sungai untuk mencegah bertambahnya jumlah penyu yang diduga mati akibat menelan sampah.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk hati-hati membuang sampah. Jangan sembarangan membuang sampah, terutama di sekitar ekosistem laut," ujar Kepala DKP DIY R. Hery Sulistio Hermawan saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Hery menyusul temuan tiga ekor penyu mati di wilayah pesisir selatan DIY dalam dua hari terakhir.
Menurut dia, sampah yang terbuang di lingkungan darat bisa terbawa ke muara sungai, lalu mengalir ke laut dan berpotensi termakan oleh penyu atau biota laut lainnya.
"Jadi sifatnya kami mengimbau banyak pihak untuk hati-hati membuang sampah karena Itu nanti punya risiko pada biota yang ada di laut," tegas dia.
Hery mengakui pihaknya belum sempat turun langsung ke lokasi temuan penyu mati di Pantai Baru, Kabupaten Bantul maupun di Pantai Sepanjang, Gununungkidul.
Informasi mengenai temuan tersebut, menurut dia, justru pertama kali diterima dari pemberitaan media.
Meski begitu, ia menyebut telah menyiapkan tim reaksi cepat untuk menangani laporan terkait kematian penyu.
"Kami sudah ada tim reaksi cepat untuk bisa mengecek ketika sewaktu-waktu itu ada yang mati. Tapi kami nggak sempat mendalami, karena infonya datang saat penyu sudah telanjur dikubur," ujarnya.
Berdasar informasi yang diterima, ia menduga kematian penyu bisa disebabkan oleh menelan sampah plastik yang terbawa arus atau luka akibat tertabrak benda lain.
"Mungkin sampah itu kan berkilau seperti dikira ubur-ubur, akhirnya dimakan sehingga menyebabkan kematian. Mungkin ada yang luka. Kami 'enggak' tahu luka itu karena apa, Apakah dia tertabrak oleh kapal atau karena apa," ujar dia.
Ia belum bisa memastikan penyebab kematian karena bangkai penyu telah dikubur sebelum tim DKP DIY tiba di lokasi.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta Raditya Nugraha menyebutkan untuk pelestarian penyu di kawasan pesisir DIY, BKSDA Yogyakarta telah menerapkan sejumlah program, salah satunya pendampingan penyusunan peraturan desa (perdes) terkait perlindungan lingkungan hidup atau satwa di desa.
Melalui aturan itu, ujar Raditya, warga lokal berperan sebagai garda terdepan dalam perlindungan lingkungan hidup, termasuk keberadaan habitat penyu.
Sebelumnya, petugas SAR Satlinmas Wilayah IV Kabupaten Bantul menemukan seekor penyu dalam kondisi mati dan membusuk di Pantai Baru, Srandakan, Bantul pada Minggu (3/8) sekitar pukul 14.00 WIB.
Penyu itu ditemukan mengeluarkan bau menyengat, dengan plastik masih terlihat di mulutnya.
Sehari sebelumnya, dua ekor penyu juga ditemukan mati di Pantai Sepanjang, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Petugas menduga sampah plastik menjadi penyebab kematian satwa laut dilindungi tersebut.
Baca juga: DIY usulkan empat lokasi Kampung Nelayan Merah Putih ke KKP
Baca juga: DKP DIY pastikan satu buaya di Sungai Progo ditangkap tim gabungan
Baca juga: DIY lepasliarkan 101 tukik di Pantai Wediombo Gunungkidul
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.