Jakarta (ANTARA) - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menghadirkan ajang pertemuan seniman internasional Djakarta International Theater Platform (DITP) 2025 yang bertujuan melahirkan seniman muda.
"Dalam konteks Djakarta International Platform ini yang kita dorong pada kota jadi benar-benar punya kepentingan politik kesenian," ujar Ketua DKJ Bambang Prihadi saat ditemui awak media usai pembukaan DITP di Jakarta, Selasa.
Bambang menambahkan bahwa program DITP diharapkan menjadi sarana tumbuhnya para seniman-seniman muda lewat karya yang menginspirasi dan berkelanjutan.
Gelaran yang juga melibatkan beberapa seniman asal negara tetangga seperti Malaysia, Myanmar, Vietnam ini diharapkan mampu memperkenalkan kota Jakarta dan bisa berdampak positif dari sisi perputaran ekonomi karena kunjungan wisatawan mancanegara lewat gelaran ini.
Baca juga: DKI terus perluas akses dan ruang ekspresi bagi penyandang disabilitas
Selain itu, gelaran ini menurutnya turut mendukung program pemerintah yakni empat pilar kebudayaan yang meliputi pembinaan, pengembangan, pelindungan dan permanfaatan.
"Ada dampak pemanfaatan Pemanfaatan itu kemudian ya nanti pada akhirnya kota ter-branding. Masyarakat akan ter-sejahterakan karena sederhana deh, hampir setiap festival itu udah pasti ada perputaran uang secara festivalnya dia harus terus didukung, tapi dampak dari festival itu bisa dievaluasi berapa orang yang akhirnya menginap di hotel sekitar," jelasnya.
Festival ini juga diharapkan mampu mempromosikan wisata di kota Jakarta sehingga ke depan mampu menarik kunjungan wisata lebih luas.
Adapun malam hari ini, pentas bertajuk "Plunge" menjadi teater pentas pembuka festival DITP yang ditulis oleh Jean Tay asal Singapura.
Baca juga: ITDC gelar festival rakyat perkuat pengembangan UMKM lokal
Mengangkat cerita hingga kritik pada tahun 1998, pentas yang dihadirkan oleh Teater Tetas ini menghadirkan refleksi kisah reformasi era 1998, yang bukan hanya membuka luka namun juga membuka ruang dialog dan kesadaran agar peristiwa serupa tidak kembali berulang.
Plunge menghadirkan kisah kontemporer mengenai sejarah kota, nurani kemanusiaan yang disutradarai oleh Harris Syaus, dibintangi oleh Briggitta Cynthia, Jonathan Simorangkir, Elzan Aziz, Afrido Azizi, Amagerald.
DITP digelar pada 5-12 Agustus 2025 di Taman Ismail Marzuki lewat berbagai penampilan hingga pameran dan dapat dinikmati secara cuma-cuma.
Baca juga: DKI dan Dewan Kesenian Jakarta kurasi acara sambut lima abad Jakarta
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.