Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan penanganan atas prediksi musim kemarau tahun 2025 yang berlangsung mundur dan berdurasi lebih pendek.
"Kalau memang cuacanya ini mundur untuk kemaraunya dan akan menjadi lebih pendek, ya pemerintah Jakarta harus siap untuk itu," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Baca juga: Jakarta butuh perancangan kota yang berorientasi pada keberlanjutan
Pramono mengaku telah berkomunikasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk membahas lebih detail pemantauan cuaca di Jakarta ke depannya.
Hal ini, lanjut Pramono, menjadi landasan bagi pemerintah mengantisipasi dengan sejumlah cara. Salah satunya dengan menyiagakan pompa untuk menekan dampak banjir dari curah hujan yang tinggi sebelum musim kemarau terjadi.
"Hanya memang curah hujan yang sering berubah kayak kemarin. Walaupun bukan di Jakarta, tetapi dampaknya akhirnya ke sini," kata Pramono.
Baca juga: Jaktim bangun infrastruktur pencegahan banjir di Pulo Gadung
Selain itu, Pemprov DKI juga secara berkala memantau pasokan pangan untuk mencegah kelangkaan komoditasnya.
"Kalau itu dengan sendirinya, karena Jakarta kan untuk sistem inventory atau stok makanan sudah berjalan dengan baik," kata Pramono.
Baca juga: SDA Jaksel diminta perbaiki turap atau tembok di RPTRA Betawi Ngumpul
Sebelumnya, BMKG mengungkap sebagian besar wilayah di Indonesia masih berada pada kategori musim hujan. Padahal, jika merujuk kalender klimatologi, seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.