Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta menyerap sebanyak 1.367 pekerja dalam bursa kerja (job fair) pada 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan, 1.367 pencari kerja ini telah melewati seluruh tahapan rekrutmen hingga penandatanganan kontrak.
"Kami melakukan evaluasi dan pemantauan secara rutin untuk memastikan bahwa data penyerapan ini valid dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data yang diperoleh, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja tahun ini antara lain perdagangan besar dan eceran seperti ritel modern dan swalayan.
Selain itu akomodasi dan penyediaan makan dan minum, termasuk hotel, restoran dan kafe, transportasi dan pergudangan, khususnya logistik dan ekspedisi.
Baca juga: Jakut kurangi pengangguran melalui pameran bursa kerja
Selanjutnya, sektor industri pengolahan seperti makanan, minuman dan manufaktur ringan, lalu jasa layanan seperti kebersihan, keamanan dan jasa rumah tangga.
Syaripudin mengatakan sektor-sektor ini dinilai selaras dengan profil tenaga kerja Jakarta, terutama lulusan SMK, SMA dan diploma.
Pihaknya akan memperluas cakupan ke sektor teknologi digital, industri kreatif dan kesehatan untuk menciptakan peluang kerja yang lebih beragam dan berkelanjutan.
Dinas Nakertransgi DKI Jakarta melakukan seleksi ketat terhadap perusahaan peserta serta mengadakan rapat teknis sebelum pelaksanaan untuk menjamin transparansi proses rekrutmen.
Baca juga: DKI harus pastikan pemerataan bukan hanya pertumbuhan ekonomi
Dinas Nakertransgi DKI Jakarta juga memantau hasil bursa kerja secara berkala melalui laporan jumlah pelamar, kemajuan seleksi dan jumlah pekerja yang diterima.
Dia memastikan lowongan yang dibuka benar-benar valid dan dibutuhkan perusahaan serta memastikan penyerapan tenaga kerja terlaksana dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. "Tidak ada yang sekadar formalitas,” ujarnya.
Pemantauan dilakukan melalui sistem yang didukung oleh registrasi digital dan pemantauan lapangan oleh petugas pengantar kerja yang secara rutin berkoordinasi dengan perusahaan terkait status pekerja, masa percobaan atau potensi pemutusan hubungan kerja.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap sistem dan pendekatan menyeluruh ini dapat terus menekan angka pengangguran serta memperluas peluang kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.