Jakarta (ANTARA) - Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi meneken pakta integritas dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik yang profesional, yakni dengan menjunjung tinggi integritas serta mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme,
Melalui pakta integritas yang diteken di Jakarta, Kamis, pejabat imigrasi juga berkomitmen untuk tidak terlibat dalam perbuatan tercela dan menghindari konflik kepentingan. Mereka berjanji untuk bersikap jujur, transparan, objektif, dan akuntabel dalam menjalankan tugas.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan penandatanganan pakta integritas bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk pernyataan tekad seluruh jajaran untuk bekerja secara profesional, transparan, dan bertanggung jawab.
“Kami sadar bahwa kepercayaan publik hanya bisa diraih jika kami terus menjaga integritas dalam setiap tindakan. Komitmen ini akan menjadi pedoman dalam memberikan layanan keimigrasian yang bersih dan akuntabel, demi mewujudkan Imigrasi yang modern dan terpercaya,” kata Yuldi, sebagaimana keterangan tertulisnya.
Dalam pakta integritas tersebut, pejabat imigrasi turut berkomitmen memberikan teladan dalam kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, menyampaikan informasi pelanggaran integritas, dan menjaga kerahasiaan saksi. Setiap pelanggaran atas komitmen ini akan ditanggung konsekuensinya.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Asep Kurnia, komitmen integritas ini menjadi fondasi dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
“Penandatanganan pakta integritas ini harus dimaknai sebagai komitmen kolektif untuk terus memperbaiki diri, menolak penyimpangan, serta mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan berintegritas,” ucap Asep.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Yan Sultra Indrajaya menegaskan integritas merupakan fondasi utama dalam pelaksanaan tugas keimigrasian.
“Integritas tidak sekadar soal kepatuhan, tetapi harus menjadi jati diri setiap insan Imigrasi. Setiap layanan paspor, izin tinggal, penegakan hukum, dan inovasi yang kita lakukan harus dilandasi oleh prinsip integritas yang tinggi,” ujar Yan.
Dia juga menekankan pentingnya menjadikan integritas sebagai kompas moral dalam bekerja, serta keberanian menolak segala bentuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurut Yan, hanya dengan semangat integritas tinggi, Ditjen Imigrasi dapat bertransformasi menjadi institusi modern dan berkelas dunia.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.