Dishut Kaltim dampingi Otorita IKN dalam upaya penyelamatan hutan

1 month ago 13
Kami mempersiapkan tenaga teknis untuk melatih mereka, sehingga ke depan mereka bisa melakukan upaya konservasi secara mandiri

Samarinda (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan pendampingan teknis kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari upaya bersama untuk melindungi dan menyelamatkan kawasan hutan di sekitar ibu kota negara baru.

Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Dishut Kaltim Rusmadi di Samarinda, Senin, menjelaskan kerja sama ini berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di IKN.

"Kami mempersiapkan tenaga teknis untuk melatih mereka, sehingga ke depan mereka bisa melakukan upaya konservasi secara mandiri," ujarnya.

Bentuk dukungan yang diberikan meliputi sosialisasi, pembekalan, dan pelatihan lapangan. Menurutnya, banyak personel di lingkungan Otorita IKN yang masih tergolong baru, sehingga memerlukan pemahaman mendalam mengenai tantangan dan strategi perlindungan hutan di lapangan.

Baca juga: Kalimantan Timur jadi kawasan penanganan khusus karhutla karena IKN

Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah mitigasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dishut Kaltim, melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Telake, telah membangun sistem deteksi dini yang terintegrasi dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Sistem ini mengandalkan data satelit dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diperbarui setiap saat untuk memantau titik panas.

"Begitu terdeteksi titik panas, tim di lapangan akan segera melakukan pengecekan langsung atau ground check untuk memastikan apakah itu benar-benar api atau bukan," jelasnya.

Menurut dia, seringkali anomali panas yang tertangkap satelit berasal dari sumber lain seperti bara batu bara. Oleh karena itu, validasi lapangan menjadi kunci sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

Untuk memperkuat pencegahan di tingkat tapak, pihaknya mengandalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) yang tersebar di desa-desa sekitar kawasan hutan.

"MPA biasanya sudah memblokir api lebih dulu. Mereka melapor kepada kami dan jika skalanya besar baru tim gabungan akan turun tangan," kata Shahar.

Selain pemantauan satelit, lanjutnya, deteksi dini juga didukung oleh patroli darat dan pemanfaatan menara pantau api termasuk yang dimiliki oleh perusahaan di sekitar konsesi IKN.
Baca juga: UNIDO: IKN berpeluang jadi kota taman hutan terintegrasi pertama

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |