Dishut Kalsel kembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu melalui program REDD+

1 hour ago 2

Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) melalui program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation plus/REDD+) di empat kesatuan pengelolaan hutan (KPH).

Kepala Seksi Pengolahan, Kerjasama dan Inovasi Kehutanan Dishut Kalsel Marlina Hartanti di Banjarbaru, Selasa, mengatakan kegiatan REDD+ pengembangan HHBK akan dilaksanakan di wilayah binaan di KPH Kusan, KPH Tabalong, KPH Hulu Sungai, dan KPH Tanah Laut.

“Kegiatan REDD+ ini sebagai upaya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar hutan,” ujarnya.

Marlina mengharapkan kegiatan ini membuka peluang sumber pendapatan alternatif yang stabil bagi masyarakat dengan meningkatkan daya saing HHBK di pasar lokal.

“Serta penguatan kelembagaan kelompok tani hutan (KTH) agar lebih mandiri dan profesional melalui peningkatan serta kontribusi nyata terhadap penurunan emisi karbon sesuai tujuan REDD+,” katanya.

Baca juga: Kalsel-Inhutani kolaborasi RHL seluas 391,67 ha di KTH Tambak Sabalai

Marlina menjelaskan berbagai bentuk bantuan yang diberikan dalam program ini bersifat hibah, dengan mekanisme penyaluran terlebih dahulu melalui Dinas Kehutanan terlebih, kemudian diserahkan secara langsung kepada KTH selaku penerima manfaat.

Ia menyebutkan beberapa bantuan yang diberikan mencakup pengembangan pusat pelatihan kemiri dan sylvopastur di KPH Tanah Laut, pembangunan rumah produksi dan mesin pemecah kemiri di KPH Kusan, pembangunan rumah pengeringan kopi di KPH Hulu Sungai, serta sentra kopi dan kemiri di KPH Tabalong.

KTH penerima manfaat menyatakan komitmen penuh dan kesanggupan untuk menjaga, merawat, dan memanfaatkan bantuan program REDD+ untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KTH sekaligus menjaga kelestarian hutan.

Baca juga: Dishut Kalsel dan ULM perkuat pelestarian hutan

“Melalui pengembangan HHBK kopi, kemiri, dan sylvopastura ini, kami berharap tercipta pemahaman bersama tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan,” ujar Marlina.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |