Dinkes Jabar jemput bola genjot tingkat partisipasi CKG masyarakat

1 month ago 20

Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat melakukan langkah jemput bola atau turun langsung ke warga, guna menggenjot tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah.

Hal ini dinyatakan Kepala Dinkes Jawa Barat R Vini Adiani Dewi, sehubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat Jabar dalam CKG secara nasional menurut Kementerian Kesehatan, ada di peringkat enam, di bawah Jawa Tengah dan Jawa Timur, padahal penduduk provinsi ini merupakan yang terbesar se-Indonesia.

Vini, dikonfirmasi di Bandung, Rabu, mengatakan target besar Dinkes Jabar adalah menyasar para pekerja pabrik yang jumlahnya tidak sedikit, namun kepesertaannya sangat rendah dalam memanfaatkan program CKG di Puskesmas dengan alasan sibuk, atau bahkan ketakutan adanya penyakit yang terdeteksi.

"Kami akan merambah ke pabrik. Jadi rata-rata pekerja kita tuh sibuk tidak ada waktu gitu ya. Atau mungkin ketakutan ketahuan ada penyakit, padahal mencegah lebih baik dari mengobati, terus kalau periksa sendiri ke klinik swasta itu antara Rp750 ribu sampai Rp1 juta. Jadi kita rencana ke pabrik karena kan pabrik itu ada ribuan ya pekerjanya," kata Vini.

Dia mengatakan rencana tersebut adalah lanjutan, untuk sementara ini, Vini mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terlebih dahulu menjemput bola ke berbagai komunitas, mulai dari ibu-ibu pengajian dan organisasi Islam agar dapat memanfaatkan program CKG.

Baca juga: Kemenko Polkam: CKG bentuk nyata negara jaga penerus bangsa

Sementara ini, disebutnya, yang sudah melakukan perjanjian untuk dilakukan CKG yaitu Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah Muhamadiyah, dan Salimah.

"Nah, untuk sementara ini kami ke komunitas dulu," katanya.

Disebutkan Vini, CKG dengan jemput bola ini memiliki kekurangan dibandingkan dengan langsung ke puskesmas yang relatif lebih lengkap dan menyeluruh.

"Tapi kalau CKG komunitas enggak komplit, dibandingkan di puskesmas. Kalau di puskesmas sampai ada pemeriksaan IVA yang untuk pemeriksaan kanker serviks, itu juga diperiksa," ujar dia.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan, program CKG ini tergolong banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah-daerah Indonesia, dan jumlah per harinya pun mengalami peningkatan dari awal program ini diterapkan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.

"Sekarang, per kemarin sudah 16 juta orang. Jadi mulanya kan 10 Februari 2025, per kemarin sudah 16 juta, dan per harinya saya sudah lihat 250-280 ribu per hari. Jadi kalau sebulan 25 kali itu sepuluh ribu, lima setengah juta sebulan," ujar Budi saat memantau langsung CKG untuk murid sekolah di SMPN 5 Kota Bandung, Senin (4/8).

Dalam perjalanannya, Budi mengatakan Jawa Barat mengalami peningkatan partisipasi CKG dari sebelumnya yang sempat tertinggal dari beberapa provinsi lainnya.

Kini sudah 2,4 juta masyarakat Jabar yang memanfaatkan program ini, namun itu masih di posisi enam secara nasional dan di bawah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Pemkab Bogor targetkan bangun 500 dapur MBG hingga 2026

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |