Diguncang Gempa, Santorini di Yunani Tutup Sekolah-sekolah

2 days ago 1

Athena (ANTARA) - Sejumlah sekolah di Pulau Santorini, Yunani, tujuan wisata populer di Laut Aegea, terpaksa ditutup pada Senin (3/2).

Beberapa tenda didirikan di sejumlah lapangan sepak bola seiring pihak berwenang mengambil tindakan pencegahan menyusul rentetan gempa bumi selama akhir pekan.

Menurut para ilmuwan di Observatorium Nasional Athena, lebih dari 300 gempa bumi telah mengguncang Santorini dan pulau-pulau di dekatnya, termasuk Amorgos, sejak Jumat (31/1), dengan kekuatan mencapai 5 skala Richter.

Meskipun Yunani terletak di beberapa garis patahan dan mengalami gempa bumi kerap kali, peningkatan aktivitas seismik seperti itu belum pernah tercatat di bagian Laut Aegea ini sejak 2012.

Pada saat itu, guncangan gempa terus terjadi selama beberapa bulan tanpa adanya korban luka, kerusakan material signifikan, atau letusan gunung berapi, sebut sejumlah ilmuwan.

Santorini merupakan bagian dari Busur Vulkanis Hellenic, sebuah area vulkanis aktif. Menurut para sejarawan, sebuah letusan gunung berapi besar yang terjadi 3.600 tahun yang lalu menyebabkan tsunami dahsyat yang mencapai Kreta. Namun, tidak ada bencana vulkanis besar yang tercatat dalam sejarah modern.

Di saat para ahli dan tim penyelamat dikirim ke Santorini, beberapa pengunjung dan warga setempat memilih untuk meninggalkan pulau tersebut pada Senin. Pihak berwenang menyarankan mereka yang tetap tinggal untuk menghindari pertemuan di dalam ruangan dan menjauh dari tebing di sejumlah bagian tertentu pulau tersebut.

Santorini merupakan bagian dari Busur Vulkanis Hellenic, sebuah area vulkanis aktif.

Sejumlah ilmuwan lokal mengaitkan gempa bumi yang terjadi saat ini dengan aktivitas tektonik alih-alih aktivitas vulkanis.

Tidak ada kaitan antara aktivitas seismik saat ini dengan aktivitas yang terpantau di area vulkanis dalam beberapa bulan terakhir, kata Efthymios Lekkas, presiden Organisasi Perencanaan dan Perlindungan Gempa Bumi (Earthquake Planning and Protection Organization) Yunani sekaligus profesor di Universitas Nasional dan Kapodistrian Athena, kepada kantor berita nasional Yunani AMNA dari Santorini pada Senin.

Santorini diguncang gempa bumi bermagnitudo 7 pada 1956, yang mengakibatkan 50 korban jiwa dan kerusakan material yang parah.

"Kali ini, para ilmuwan memperkirakan bahwa aktivitas seismik saat ini tidak akan menghasilkan getaran yang melebihi 6 skala Richter, tetapi mengantisipasi bahwa gempa akan terjadi selama beberapa pekan," ujar Lekkas.

Di saat para ahli dan tim penyelamat dikirim ke Santorini, beberapa pengunjung dan warga setempat memilih untuk meninggalkan pulau tersebut pada Senin.


"Pada periode ini, tidak banyak wisatawan asing yang berkunjung, dan dapat dimengerti bahwa mereka yang tidak sering merasakan gempa mungkin merasa khawatir. Warga setempat tetap tenang. Kami waspada, tetapi tidak panik," kata George Halaris, seorang pemilik toko suvenir setempat.

Di saat para ahli dan tim penyelamat dikirim ke Santorini, beberapa pengunjung dan warga setempat memilih untuk meninggalkan pulau tersebut pada Senin.

Pihak berwenang menyarankan mereka yang tetap tinggal untuk menghindari pertemuan di dalam ruangan dan menjauh dari tebing di sejumlah bagian tertentu pulau tersebut

Santorini, yang dihuni oleh sekitar 20.000 warga tetap, menyambut lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |