Danantara melirik potensi investasi pangan dan kesehatan di Eropa

1 hour ago 2
Ya, sebentar lagi ada pengumumannya, saya belum bisa umumkan sekarang. Nilainya cukup signifikan.

Jakarta (ANTARA) - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (Danantara Indonesia) Rosan Roeslani melirik potensi investasi pada sektor pangan dan kesehatan di Eropa untuk mengadopsi teknologi maju di benua tersebut.

“Saya sebagai pimpinan di Danantara melihat potensi untuk kita nantinya ada potensi investasi di Eropa, berhubungan dengan pangan dan healthcare (kesehatan),” ujar Rosan dalam konferensi pers "Peluncuran EU Investment Desk”, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa.

Investasi tersebut bertujuan agar Indonesia bisa mengadopsi teknologi-teknologi yang digunakan oleh negara-negara Eropa di sektor pangan dan kesehatan. Menurut Rosan, saat ini Indonesia cukup tertinggal dalam industri kesehatan.

Oleh karena itu, Danantara tidak hanya menunggu investasi masuk ke dalam negeri, tetapi juga dengan aktif mencari peluang investasi di luar negeri. Namun, Rosan belum mengungkapkan berapa nilai investasi yang akan ditanamkan di Uni Eropa.

“Ya, sebentar lagi ada pengumumannya, saya belum bisa umumkan sekarang. Nilainya cukup signifikan,” kata Rosan.

Tak hanya Indonesia yang berencana akan berinvestasi di sektor pangan Eropa, Rosan juga mengungkapkan terdapat minat salah satu perusahaan pangan terbesar di dunia untuk berinvestasi di Indonesia.

“Danantara investasinya nanti di perusahaan tersebut. Kemudian, perusahaan tersebut, yang merupakan salah satu perusahaan pangan terbesar di dunia, juga akan berinvestasi di Indonesia,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Rosan Roeslani menyatakan 20 persen dari total modal Danantara akan dialokasikan untuk investasi di luar negeri guna memperluas cakupan bisnis secara global.

Rosan, di Jakarta, Jumat (13/6) malam, mengatakan 80 persen dari total modal Danantara akan difokuskan untuk proyek-proyek strategis dalam negeri terutama sektor-sektor prioritas untuk pembangunan nasional dan sisanya sebesar 20 persen dialokasikan ke luar negeri.

Rosan menilai investasi di luar negeri juga penting untuk memperkuat posisi Danantara sebagai pemain global dan mendukung peningkatan nilai perusahaan secara jangka panjang.

Dengan modal mencapai 7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang bersumber dari deviden, Danantara disebut mampu melakukan pengungkit (leverage) hingga lima kali lipat, yang setara dengan potensi dana investasi 35 miliar dolar AS per tahun.

Bila dihitung dalam jangka waktu lima tahun, potensi dana yang bisa digerakkan mencapai 175 miliar dolar AS dan akan dimanfaatkan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Baca juga: Danantara: Freeport setuju lepas 12 persen saham ke Indonesia

Baca juga: Danantara berencana merger 15 BUMN asuransi jadi 3 perusahaan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |