Jakarta (ANTARA) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatat sejauh ini kinerja premi dari bisnis bancassurance masih on track atau sesuai dengan target yang ditetapkan hingga akhir 2025 sekitar Rp1,4 triliun, di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Head of Wealth Management Bank Danamon Yulius Ardi mengamini bahwa kondisi bisnis saat ini dihadapkan pada tantangan. Di tengah kondisi ini, masyarakat juga lebih mengutamakan alokasi dana untuk memenuhi kebutuhan hidup terlebih dahulu.
“Tapi, puji Tuhan, sampai sekarang kita masih on track untuk mencapai target premi kita di akhir tahun nanti,” kata Yulius dalam kegiatan “Journalist Class” di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Yulius menjelaskan bahwa Bank Danamon menjalankan berbagai strategi untuk menggaet lebih banyak nasabah agar dapat mengakses produk dan layanan asuransi dari mitra atau partner, salah satunya menawarkan produk yang memang relevan dan dibutuhkan nasabah.
“Tren tahun ini, kita melihat bahwa segmen-segmen terkait dengan penyakit kritis itu masih belum ter-cover. Kemudian juga rencana warisan, rencana legacy, itu juga belum ter-cover. Makanya untuk strategi kita tahun ini adalah kita coba meluncurkan produk-produk yang memang sesuai dengan kebutuhan nasabah-nasabah kami,” kata dia.
Di samping itu, Bank Danamon bersama partner juga menjalankan program edukasi dan sosialisasi produk asuransi kepada nasabah melalui berbagai cara, termasuk dengan menggandeng para praktisi sehingga wawasan nasabah terhadap produk asuransi semakin meningkat.
Yulius mengingatkan inklusi keuangan khususnya asuransi masih rendah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional masing-masing tercatat 66,46 persen dan 80,51 persen, meningkat dari tahun sebelumnya.
Namun indeks literasi dan inklusi perasuransian masing-masing tercatat 45,45 persen dan 28,50 persen, masih berada di bawah indeks nasional.
“Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, Singapura, bahkan Filipina, penetrasi premi asuransi secara bruto terhadap PDB itu jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Namun spesifiknya di Indonesia dibutuhkan edukasi ke masyarakat bahwa asuransi itu adalah bagian dari manajemen risiko pribadi,” jelas dia.
Dalam memilih produk asuransi, Yulius mengatakan bahwa tidak ada formula tunggal dalam menentukan jenis asuransi yang sesuai. Namun yang perlu dipahami, nasabah harus mengidentifikasi tahap kehidupan saat ini terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan kebutuhan perlindungan yang diperlukan.
Seiring bertambahnya usia dan tingkat pendapatan, jenis asuransi yang dibutuhkan pun bisa berkembang tidak hanya asuransi jiwa dan kesehatan melainkan juga asuransi-asuransi lainnya.
“Jadi lihat siklusnya pada saat usia dan jenjang mana, kita coba hitung ulang selalu. Berapa yang kita bisa save, asuransi apa yang kita butuhkan. Ada baiknya kita berkonsultasi sama orang yang paham untuk bisa membantu kita untuk menentukan apa yang dibutuhkan sesuai dengan stage kita,” terang Yulius.
Berdasarkan data OJK, kinerja asuransi komersial berupa pendapatan premi pada periode Januari-April 2025 sebesar Rp116,44 triliun, atau tumbuh 3,27 persen year on year (yoy).
Jumlah tersebut terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 1,05 persen yoy dengan nilai sebesar Rp60,6 triliun serta premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 5,79 persen yoy dengan nilai sebesar Rp55,84 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana pensiun OJK Ogi Prastomiyono mencatat bahwa premi asuransi umum mayoritas berasal dari jalur pemasaran broker dan direct marketing.
Sementara untuk asuransi jiwa, mayoritas premi dihasilkan melalui kanal distribusi bancassurance dan agen.
“Kanal distribusi tersebut diperkirakan akan tetap tumbuh diikuti dengan pergeseran metode digital yang lebih mendominasi dibandingkan face to face (FtF) dan telemarketing,” kata Ogi.
Baca juga: RUPST Bank Danamon menyetujui pembayaran dividen Rp1,1 triliun
Baca juga: Danamon perkenalkan lagi kartu kredit Amex Gold dengan keunggulan baru
Baca juga: Danamon ungkap prospek industri otomotif 2025 berpotensi membaik
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.