Dana tanggap darurat PBB alokasikan 214 juta dolar AS pada H1 2025

1 month ago 6

Markas PBB, New York (ANTARA) - Dana Tanggap Darurat Pusat (Central Emergency Response Fund/CERF) PBB mengalokasikan dana sebesar 214 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.109) untuk membantu masyarakat di puluhan negara pada paruh pertama (H1) tahun ini, yang meliputi upaya-upaya memerangi kekeringan di Afghanistan dan mendukung ketahanan iklim di tempat-tempat lain.

Demikian disampaikan Stephane Dujarric, Juru Bicara (jubir) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Jumat (15/8).

Dalam 19 tahun terakhir, CERF telah menyalurkan lebih dari 9 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan penyelamat nyawa kepada orang-orang yang membutuhkan di lebih dari 110 negara dan kawasan, yang terhimpun berkat kontribusi dari 143 dari 193 negara anggota PBB serta dari para pengamat dan penyumbang lainnya, ujar Dujarric dalam sebuah taklimat harian.

Dujarric mengatakan Sekjen PBB telah menunjuk 12 pakar baru untuk bergabung dalam kelompok yang akan memberikan anjuran kepadanya perihal ke mana dana CERF harus disalurkan.

CERF memiliki total 23 anggota dari seluruh dunia yang menjalani masa jabatan selama tiga tahun, dan kelompok penasihat yang baru ditunjuk berasal dari Azerbaijan, Kanada, Pantai Gading, Denmark, Gambia, Jerman, Belanda, Niger, Norwegia, Qatar, Afrika Selatan, dan Swedia.

Koordinator Bantuan Darurat PBB Tom Fletcher mengucapkan terima kasih kepada para anggota yang baru saja mengakhiri masa tugasnya dan mengucapkan selamat kepada para anggota baru yang ditunjuk

Ia juga menekankan dengan kebutuhan kemanusiaan yang melebihi sumber daya yang tersedia, CERF kini menjadi lebih krusial dari sebelumnya, berperan sebagai dana yang tepercaya dan sangat krusial untuk mendanai respons yang cepat dan efektif terhadap krisis di seluruh dunia.

Dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada 2005, CERF merupakan salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat menjangkau orang-orang yang terjebak dalam krisis dan memungkinkan pengiriman bantuan yang dapat menyelamatkan nyawa kapan pun dan di mana pun krisis terjadi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |