Damkarmat Yogya tangani 86 kasus ular masuk rumah hingga Juli 2025

1 month ago 4
Permintaan evakuasi ular banyak terjadi khususnya ketika musim penghujan atau bisa juga saat panas yang sangat terik

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta menyebutkan telah mengevakuasi sebanyak 86 ular dari rumah warga di wilayah itu sepanjang 2025 hingga Juli.

"Permintaan evakuasi ular banyak terjadi khususnya ketika musim penghujan atau bisa juga saat panas yang sangat terik," kata Kepala Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid di Yogyakarta, Jumat.

Berdasarkan data hingga Juli 2025, jumlah evakuasi ular menjadi layanan terbanyak kedua yang diminta masyarakat setelah evakuasi sarang tawon yang tercatat sebanyak 150 kali.

Taokhid menyebut sebagian besar permintaan evakuasi ular terjadi karena masyarakat khawatir keselamatan dirinya maupun hewan peliharaan.

Ia memastikan petugas Damkarmat memiliki perlengkapan khusus untuk evakuasi, mulai dari alat sederhana seperti botol atau toples untuk ular kecil, hingga peralatan standar seperti tongkat hook, grabstick, dan karung untuk menangkap ular berukuran besar.

Baca juga: Gulkarmat Jaktim evakuasi sanca liar di dua lokasi

Taokhid mengimbau masyarakat Yogyakarta tidak ragu menghubungi Damkarmat jika menemui bahaya ular maupun kedaruratan lainnya.

Ia memastikan seluruh petugas telah terlatih dan memiliki peralatan khusus untuk keselamatan dalam evakuasi ular maupun penyelamatan lainnya.

Petugas Damkarmat, lanjut dia, selalu siap sedia 24 jam dan seluruh layanan gratis tanpa dipungut biaya.

Untuk meningkatkan keterampilan personel, Damkarmat Kota Yogyakarta pada Rabu (13/8) menggelar pelatihan penanganan ular berbisa dengan menghadirkan Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia, komunitas rescuer dan edukasi satwa berbahaya khususnya ular.

Menurut ketua dan pendiri Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, ular yang masuk ke permukiman warga bisa muncul di berbagai sudut rumah, mulai dari dapur, plafon, hingga halaman atau kandang ternak.

Baca juga: Ular sanca 3,5 meter dievakuasi dari rumah warga di Lampung Selatan

Jenis ular yang berpotensi berbahaya di Kota Yogyakarta, ujar Janu, antara lain ular kobra, ular hijau ekor merah (Trimeresurus insularis/alboralis), ular welang, dan ular weling. Selain berbisa, ular berukuran besar seperti piton juga berbahaya karena dapat membelit dan menggigit kuat.

"Mayoritas ular sebenarnya tidak berbahaya, hanya sebagian kecil yang berbahaya," ujarnya.

Ia mengatakan penanganan korban gigitan ular berbisa dilakukan dengan mengimobilisasi bagian tubuh yang tergigit agar tidak terlalu banyak bergerak, sehingga bisa tidak cepat menyebar melalui getah bening.

"Cara menghambat penyebarannya dengan mengurangi kontraksi atau mengurangi gerak," kata Janu.

Petugas Damkarmat dalam latihan mempraktikkan teknik penangkapan ular kobra kecil dengan botol atau toples, hingga penangkapan ular kobra berukuran besar menggunakan alat standar seperti hook, grabstick, dan karung.

Baca juga: Damkartan Kota Jambi evakuasi ular piton sepanjang 4 meter

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |