Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina menyatakan kepuasannya terhadap penggunaan kamera tubuh (body cam) wasit pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.
"Inovasi ini mendapat respons sangat positif. Kami mendapat banyak komentar bagus, bahkan ada yang bertanya mengapa tidak diterapkan pada semua pertandingan atau semua cabang olahraga," kata Collina dalam laman FIFA pada Jumat.
Teknologi kamera tubuh digunakan untuk pertama kali dalam turnamen FIFA untuk memberikan sudut pandang wasit kepada penonton, sekaligus membantu pelatihan dan evaluasi wasit.
Contohnya terjadi pada pertandingan Atletico Madrid melawan PSG. Pada laga itu, terjadi insiden handball yang awalnya tidak terlihat wasit namun kemudian dijelaskan melalui sudut pandang body cam.
Turnamen ini juga memperkenalkan aturan baru mengenai pembatasan waktu penguasaan bola oleh penjaga gawang.
Baca juga: Kenapa Barcelona tidak ikut Piala Dunia Antarklub 2025?
Berdasarkan amandemen terbaru Law 12.2a yang disahkan IFAB pada Maret, kiper yang memegang bola lebih dari delapan detik akan dikenai hukuman tendangan sudut untuk tim lawan.
"Aturan ini terbukti efektif meningkatkan tempo permainan. Hanya dua kiper yang melanggar, artinya mayoritas mematuhi," ujar Collina.
Turnamen juga mengandalkan teknologi offside semi-otomatis terbaru yang membuat wasit memutuskan lebih cepat dan akurat. Teknologi ini mengirim sinyal ke asisten wasit lebih awal saat terdeteksi posisi offside yang jelas.
Sebanyak 117 ofisial pertandingan, terdiri dari 35 wasit, 58 asisten wasit, dan 24 petugas VAR, dari 41 asosiasi nasional dilibatkan dalam 63 laga Piala Dunia Antarklub.
Collina menyebut semua wasit bangga menjadi bagian dari edisi perdana kompetisi 32 tim tersebut.
"Ini adalah kompetisi yang luar biasa. Penonton yang hadir pun mengakui hal itu; pertandingan dimainkan dengan baik oleh para pemain dan dipimpin dengan baik oleh para ofisial," pungkasnya.
Baca juga: Jadwal final Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea vs PSG
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
