Jakarta (ANTARA) - Panitia Climbing Cult Party (CCP) 2025, Jerry Marvin, mengatakan bahwa agenda yang diselenggarakan oleh Mont Hood tersebut, menjadi salah satu momentum untuk membangkitkan olahraga panjat tebing nomor boulder di Indonesia.
Menurut dia, ajang yang diikuti sebanyak 272 peserta itu merupakan ruang untuk pegiat, calon atlet, dan atlet untuk menguji kemampuan.
"Alasan kenapa hanya boulder, karena buat yang amatir, tempatnya lebih gampang untuk diakses dan tidak perlu alat-alat yang lumayan banyak, cuma perlu sepatu dan cok saja," kata Jerry, di Jakarta, Selasa, guna menanggapi alasan hanya nomor boulder yang dipertandingkan dalam ajang tersebut.
Baca juga: Prestasi emas Kiromal berdampak positif untuk tim panjat tebing
Ia menjelaskan, kegiatan dilaksanakan di dua lokasi utama, yakni Indoclimb FX Sudirman (3-4 Juli) dan Indoclimb Lippo Mall Kemang (5-6 Juli).
Ajang itu dibuat dengan enam kategori, yaitu spider kids (hingga 10 tahun), youth 1 (11-13 tahun), youth 2 (14-16 tahun), dan novice (dewasa yang belum pernah berkompetisi di tingkat provinsi).
Kemudian kategori intermediate (dewasa yang belum pernah berkompetisi di tingkat nasional), serta open (terbuka untuk semua kategori pemanjat pemula maupun berpengalaman/ atlet).
"Dari 272 peserta, 61 persen merupakan laki-laki serta 39 persen perempuan dan hadiah total untuk semua kategori adalah Rp71 juta," ujar dia.
Baca juga: Yenny sebut atlet panjat tebing Indonesia masuk jajaran elite dunia

Untuk memastikan kualitas rute yang berkelas dunia, lanjut Jerry, panitia mendatangkan salah satu pembuat jalur internasional asal Jepang, Kazuya Tokunaga.
"Selama beberapa tahun terakhir, saya telah berpartisipasi dalam semua kompetisi boulder penting di Jepang, termasuk agenda International Federation of Sport Climbing (IFSC) Asian Youth Championship 2024 di India dan Jepang," ujar Kazuya.
Dia yakin, rute yang akan dibuat nanti akan meningkatkan kemampuan fisik dan teknik dari para peserta, sehingga ke depannya bisa lebih berkembang.
Baca juga: Rizky dan Putra belum beruntung dalam Piala Dunia Innsbruck
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.