Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menargetkan kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar di kota itu mulai dilaksanakan pada Agustus 2025.
"Pada awal Agustus diharapkan program CKG bagi pelajar bisa kami mulai," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan, di Mataram, Senin.
CKG pelajar merupakan program dari Kementerian Kesehatan yang sudah mulai berjalan pada awal Juli 2025, sebagai bagian dari agenda strategis nasional untuk membangun generasi yang sehat dan tangguh.
Akan tetapi di wilayah NTB, khususnya Kota Mataram, kata Emirald, pelaksanaan program CKG masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi NTB.
Dengan demikian, Emirald juga belum mengetahui pasti sasaran program CKG tersebut apakah untuk semua pelajar mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP, atau untuk siswa baru.
Baca juga: Dinkes Batam: Cek Kesehatan Gratis pelajar mulai pekan kedua sekolah
Begitu juga dengan skema yang akan digunakan, apakah siswa yang akan datang ke puskesmas atau tim puskesmas yang akan datang ke sekolah.
"Untuk memudahkan layanan itu, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram," katanya.
Namun demikian, lanjut Emirald, apa pun regulasi yang ditetapkan termasuk skema layanan, pada prinsipnya Dinas Kesehatan Kota Mataram siap memberikan layanan GKG pelajar.
"Prinsipnya, kami siap," ujarnya.
Di sisi lain, Emirald mengatakan, dari informasi kegiatan CKG pelajar di beberapa daerah, cakupan pemeriksaan kesehatan hampir sama seperti pada CKG umum yang dicanangkan bagi yang berulang tahun yakni meliputi skrining organ mata, telinga, anemia, penyakit tidak menular (PTM), dan penyakit menular.
Baca juga: Dinkes: 250 pelajar di Kota Jayapura lakukan cek kesehatan gratis
Program tersebut merupakan salah satu langkah inisiatif Presiden Prabowo Subianto serta menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
