Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pemerintah perlu mengambil langkah konkret dan cermat demi mengembalikan kepercayaan masyarakat, pasar dan investor global.
“Situasi saat ini tanpa ada jalan keluar yang konkret, mempengaruhi penilaian investor dan mitra luar negeri terkait risiko politik,” kata Bhima kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Bhima mengatakan jika tidak dihadapi dengan tepat, ketidakpastian atau kondisi dalam negeri yang tidak stabil ini juga bisa mempengaruhi kegiatan perdagangan terutama ekspor Indonesia ke pasar luar negeri.
“Begitu juga akan mempengaruhi ekspor, misalnya kenaikan biaya logistik karena penutupan jalan ketika demo terjadi, biaya asuransi ekspedisi naik, hingga penyesuaian ongkos produksi karena fluktuasi nilai tukar,” ujar Bhima.
Untuk itu, Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat, karena sangat berkaitan dengan masalah perekonomian.
“Pertama, soal reformasi pajak yang dirasa tidak adil karena besarnya beban yang dirasakan kelompok menengah ke bawah. PPN harusnya sudah diturunkan dari 11 persen jadi 8 persen agar daya beli tidak semakin merosot. Segera dorong pembahasan Pajak Kekayaan atau wealth tax kalau perlu menggunakan Perpu,” kata Bhima.
Lebih jauh, Bhima juga menyarankan untuk menutup kebocoran pajak industri ekstraktif, alih-alih mengejar warung eceran.
“Investor akan membaca bahwa kenaikan target pajak 13 persen tahun 2026 tanpa perluasan basis pajak sama saja melemahkan pendapatan pelaku usaha dan konsumen dalam negeri,” ujarnya.
Selanjutnya, Bhima menyarankan pemerintah membentuk komite remunerasi gaji dan tunjangan pejabat tinggi yang independen.
“Ketiga, reshuffle kabinet khususnya tim ekonomi yang tidak punya senses of crisis,” kata Bhima.
“Keempat, rombak total RAPBN 2026. Hentikan efisiensi anggaran daerah dan pangkas alokasi anggaran pertahanan keamanan. Porsi anggaran untuk pertahanan keamanan bisa digeser ke stimulus yang menyasar langsung daya beli kelompok menengah dan bawah,” imbuhnya.
Baca juga: CELIOS sebut aturan bunga pindar Indonesia terbaik di ASEAN
Baca juga: CELIOS minta transparansi pengelolaan proyek Danantara
Baca juga: Celios: Pemerintah perlu evaluasi efisiensi belanja dorong konsumsi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.