BRIN: Penjurusan penting untuk siapkan jalur pendidikan yang tepat

4 hours ago 2
Penjurusan akan menentukan mata pelajaran TKA, yang nantinya berpengaruh langsung pada seleksi jalur prestasi ke perguruan tinggi

Jakarta (ANTARA) - Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty menekankan penjurusan penting dilakukan pada fase pendidikan menengah untuk mempersiapkan jalur pendidikan tinggi yang tepat bagi seorang anak.

"Penjurusan penting karena seseorang tidak bisa menjadi generalis selamanya. Spesialisasi perlu dibentuk sejak pendidikan menengah untuk mempersiapkan jalur pendidikan tinggi yang tepat," kata Trina saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BRIN-Kemhan gelar temu industri strategis berbasis riset dan inovasi

Trina mengatakan, penjurusan dapat memperkuat penguasaan materi dan keahlian siswa, meskipun dampaknya tergantung pada kualitas implementasi di lapangan.

Ia mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait bahwa pengaktifan kembali penjurusan di tingkat pendidikan menengah berkaitan erat dengan pelaksanaan tes kemampuan akademik (TKA).

"Penjurusan akan menentukan mata pelajaran TKA, yang nantinya berpengaruh langsung pada seleksi jalur prestasi ke perguruan tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, Trina menekankan penjurusan perlu dirancang adaptif dan fleksibel, sejalan dengan tuntutan zaman dan kebutuhan akan kompetensi lintas disiplin.

Di samping itu, ia juga menyoroti urgensi konsistensi minat dan kesiapan akademik sejak SMA agar siswa lebih matang saat melanjutkan studi.

Sehingga, kata Trina, pemangku kepentingan terkait seharusnya sudah mulai mengarahkan siswa pada kecenderungan jurusan berdasarkan minat dan potensi pada tingkat SMP/sederajat.

Baca juga: BRIN tegaskan komitmen kolaborasi sains, teknologi dengan Korea Utara

"Kami menyarankan agar kebijakan ini tidak menutup kemungkinan eksplorasi minat di luar tiga jurusan utama, mengingat kompleksitas dan keberagaman bakat siswa di era digital," ucapnya.

Trina juga menyarankan kepada pemangku kepentingan terkait untuk tidak sering mengubah program dalam jangka pendek, sebab perubahan program yang terlalu sering dapat menimbulkan kebingungan dan mengganggu kesinambungan pembelajaran.

"Namun, perubahan bisa diterima bila terencana dan adaptif terhadap dinamika zaman. Perlunya stabilitas agar implementasi dan evaluasi berjalan maksimal," tutur Trina Fizzanty.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya akan kembali memberlakukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang sekolah menengah atas (SMA) guna menunjang pelaksanaan TKA.

Ia menjelaskan, kehadiran TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi akan mulai diuji coba diberlakukan pada murid jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada November tahun ini.

"TKA itu nanti berbasis mata pelajaran untuk membantu para pihak, terutama murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah, karena tesnya berbasis mata pelajaran sehingga ke depan ini jurusan akan kami hidupkan lagi. Jadi, nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS dan bahasa," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Baca juga: BRIN kembangkan teknologi AI untuk pertahanan nasional

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |