BRI hormati langkah KPK yang usut dugaan korupsi pengadaan mesin EDC

2 months ago 24
Kami memastikan bahwa proses penegakan hukum yang dijalankan KPK tersebut tidak berdampak terhadap operasional dan layanan BRI, dan nasabah dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman,

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyampaikan, perseroan menghormati langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) yang terjadi pada periode 2020-2024

“Kami sepenuhnya juga mendukung penegakan hukum oleh pihak berwenang sesuai perundang-undangan yang berlaku dan kami akan selalu terbuka untuk bekerja sama,” kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Hery menambahkan bahwa perseroan akan terus menjaga seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan, prinsip good corporate governance (GCG), serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

Sebagai perusahaan BUMN, imbuh dia, BRI akan selalu comply (mematuhi regulasi) yang ditetapkan oleh pemerintah dan regulator dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Baca juga: KPK sebut penanganan kasus mesin EDC dukung perbaikan sektor keuangan

Sehubungan dengan proses penegakan hukum tersebut, dia memastikan bahwa seluruh operasional dan pelayanan BRI kepada nasabah tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Kami memastikan bahwa proses penegakan hukum yang dijalankan KPK tersebut tidak berdampak terhadap operasional dan layanan BRI, dan nasabah dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman,” kata dia.

Dengan manajemen yang baru, perseroan juga terus fokus menjalankan transformasi yang telah dicanangkan (BRIvolution 3.0) di seluruh aspek operasional dan bisnis sehingga membawa BRI lebih baik lagi di masa depan untuk mendukung terwujudnya Asta Cita Pemerintah.

Dalam hal transformasi, Hery menyampaikan bahwa pihaknya fokus melakukan penguatan pada aspek bisnis, tata kelola dan manajemen risiko, serta operasional.

Baca juga: KPK sita tabungan dari penggeledahan kasus mesin EDC Rp2,1 triliun

Hal ini dilakukan dalam semangat BRIvolution 3.0 untuk menjadi “The Most Trusted Lifetime Financial Partner for Sustainable Growth” pada 2029 serta sejalan dengan koridor Asta Cita Pemerintah.

“Kami tetap fokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM),” ujar Hery.

BRI mengemban amanat untuk senantiasa memberikan manfaat yang terbaik dengan bertumbuh berkelanjutan. Oleh karena itu, pihaknya menjalankan strategi transformasi sebagai dari komitmen BRI untuk tumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjawab tantangan dan peluang di seluruh segmen pasar.

Diberitakan sebelumnya, pada 26 Juni 2025, KPK telah menggeledah dua lokasi untuk mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan mesin EDC. Dua lokasi tersebut adalah Kantor BRI Pusat, Sudirman, dan di Gatot Subroto, Jakarta.

Baca juga: KPK cegah 13 orang ke luar negeri terkait kasus pengadaan mesin EDC

KPK telah menyita sejumlah catatan keuangan dan menyita tabungan dari penggeledahan di dua lokasi senilai Rp2,1 triliun.

Pada tanggal yang sama, KPK lantas mengumumkan memulai penyidikan baru kasus tersebut. Di samping itu, KPK pada tanggal yang sama telah memeriksa seorang saksi, yakni mantan Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.

KPK juga mencegah 13 orang untuk bepergian ke luar negeri terkait dengan kasus tersebut. Pencekalan dilakukan KPK untuk memastikan penyidikan kasus tersebut dapat berjalan efektif.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |