Jakarta (ANTARA) - Braze, platform customer engagement menegaskan komitmennya untuk mendukung ekonomi digital Indonesia serta peningkatan kesiapan sumber daya manusia (SDM) digital nasional.
Vice President APAC & GCC di Braze, Shahid Nizami mengatakan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat empat kali lipat pada tahun 2030 dengan potensi mencapai 210 – 360 miliar dolar Amerika Serikat.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital nasional, lanjut dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, berbagai perusahaan semakin terdorong untuk menggunakan AI dalam mengubah cara mereka semakin terhubung dengan pelanggan.
"Namun, adopsi AI masih menjadi tantangan bagi bisnis di Indonesia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga terampil yang mampu menjembatani keahlian teknis dengan kebutuhan bisnis," katanya.
Kesenjangan talenta tersebut, tambahnya, sangat terasa dalam penerapan AI untuk customer engagement, sehingga banyak perusahaan belum mampu merasakan manfaat penuh dari teknologi AI.
Shahid menyatakan untuk mendukung kesiapan talenta digital Indonesia, Braze memperkenalkan program sertifikasi yang diakui secara global dan akan menyediakan 1.000 sertifikasi Braze gratis bagi para talenta Indonesia.
Melalui inisiatif ini, peserta dapat memilih dari dua jalur pembelajaran: Braze Practitioner Learning Path, yang membekali tenaga profesional di bidang pemasaran dengan pengetahuan dasar tentang customer engagement di berbagai platform, pembuatan kampanye brand dan segmentasi audiens.
Selain itu Braze Customer Engagement Learning Path, yang dirancang untuk membantu para profesional menguasai strategi siklus hidup pelanggan, mengembangkan kampanye yang efektif, serta memanfaatkan data dan teknologi untuk menciptakan pengalaman pengguna yang relevan.
"Dengan membekali para tenaga profesional lokal dengan keterampilan baru, kami mendukung agenda transformasi digital nasional Indonesia dan tujuannya untuk membangun tenaga kerja digital dalam negeri," katanya.
Country Director Braze Indonesia Franz Sihaloho menambahkan mengembangkan talenta digital sama pentingnya dengan pengembangan teknologi.
Melalui program Sertifikasi Braze, tambahnya, pihaknya membekali para pemasar, developer, dan para tenaga strategi digital Indonesia dengan keterampilan customer engagement berbasis AI yang diakui secara global.
Inisiatif ini untuk memperkuat kesiapan tenaga kerja digital Indonesia, sekaligus memastikan bahwa bisnis dari berbagai skala memiliki keahlian yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam ekonomi digital saat ini dan di masa depan.
Dengan lebih dari 10.000 sertifikasi yang telah diterbitkan di seluruh dunia, Sertifikasi Braze memvalidasi keahlian tenaga profesional dalam customer engagement berbasis AI.
Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin mengapresiasi inisiatif perusahaan dalam menyediakan 1.000 sertifikasi gratis bagi para tenaga profesional Indonesia.
"Kami percaya ini merupakan peluang berharga untuk membangun talenta digital yang terampil, mendukung tujuan bersama kita dalam menciptakan ekonomi digital yang kompetitif dan berkelanjutan," katanya saat menghadiri acara Grow with Braze.
Baca juga: Braze luncurkan data center perkuat infrastruktur digital di Indonesia
Baca juga: Kemnaker: Persiapan SDM unggul sukseskan transformasi digital
Baca juga: Kemnaker: Pelatihan telekomunikasi tingkatkan kemampuan digital SDM
Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.