BPOLBF mendorong wisatawan kunjungi wisata religi Katolik di Flores

5 hours ago 2
...Pasar wisata minat khusus ini biasanya secara agregat bergerak dari 20 persen hingga 30 persen, tapi kita punya peluang untuk bisa memicu pergerakan wisatawan berbasis religi Katolik

Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong para wisatawan untuk melakukan kunjungan ke berbagai destinasi wisata religi Katolik yang berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat maupun yang tersebar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Mereka tidak hanya bisa disuguhi alam, tapi bisa berkunjung atau menghabiskan waktu atau additional trip ke lokasi lokasi wisata religi apakah gereja tua, gua maria, pusat atau sentra-sentra agama Katolik sehingga pengalaman holistik bisa menjadi daya tarik Labuan Bajo Flores," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh, Rabu.

Ia menambahkan Pulau Flores dan kepulauan sekitarnya memiliki kekhasan karena terdapat sejumlah destinasi wisata Katolik, dan saat berwisata di destinasi wisata religi para wisatawan atau peziarah akan mendapatkan pengalaman alternatif selain keindahan atraksi alam di wilayah itu.

Kekayaan budaya dan sejarah Katolik di Pulau Flores dinilai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang otentik dan mendalam bagi para wisatawan.

Sebagai upaya meningkatkan promosi wisata religi Pulau Flores, lanjut dia, BPOLBF pada 15 Mei 2025 mendatang akan menghelat table top atau forum bisnis untuk mempertemukan antara pengelola dan penggiat wisata religi di wilayah Flores.

Baca juga: BPOLBF sebut sektor pariwisata Labuan Bajo tumbuh positif

"Jadi mau mempertemukan antara pengelola dan penggiat wisata religi entah dari keuskupan atau juga komunitas atau juga pihak pengelola gereja yang biasanya dikunjungi peziarah atau pengunjung, mereka kami coba pertemukan dengan pihak yang disebut pembeli atau buyer," ujarnya.

Dalam pertemuan itu diharapkan terdapat penyampaian informasi dan kesiapan destinasi wisata religi sehingga memberikan pengalaman religi yang berkesan bagi peziarah atau wisatawan.

"Kami membangun kerja sama hampir seluruh keuskupan se-daratan Flores ini agar sentra Katolik diwakili oleh biara, gereja tua, Gua Maria atau tempat-tempat doa yang tersebar ini bisa dimanfaatkan secara optimal, menjadi jalur wisata, menjadi paket wisata dan di saat yang sama dikelola dengan baik, sehingga peziarah atau pengunjung mendapatkan kenyamanan," katanya.

Ia menjelaskan pengembangan wisata religi Katolik di Pulau Flores merupakan upaya secara kolaboratif berbagai pihak agar distribusi pergerakan wisatawan tidak hanya di Taman Nasional Komodo Labuan Bajo, namun dapat tersebar di seluruh daratan Flores hingga Kabupaten Lembata dan Alor.

"Pasar wisata minat khusus ini biasanya secara agregat bergerak dari 20 persen hingga 30 persen, tapi yang menarik dari Flores karena mayoritas Katolik kita punya peluang untuk bisa memicu pergerakan wisatawan berbasis religi Katolik dengan mempromosikan di pasar-pasar misalnya daerah Jawa, Bali dan mungkin Sumatera," katanya.

Baca juga: Festival Pantai Ligota mendorong pariwisata inklusif Pulau Flores

Sebelumnya, BPOLBF bersama bersama Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, Keuskupan Larantuka, dinas pariwisata dari Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Flores Timur telah meluncurkan travel pattern atau peta perjalanan wisata religi Katolik di Pulau Flores bersamaan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September 2024 lalu.

Dalam peta perjalanan wisata, terdapat sebanyak 54 titik lokasi yang dapat dikunjungi para peziarah dan wisatawan, mulai dari gereja-gereja, kapela, gua maria, taman doa, situs sejarah religi, dan rumah re-treat yang tersebar dari Flores bagian barat hingga timur.

Pembuatan peta perjalanan wisata religi Katolik itu merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman lebih kepada wisatawan dengan menyediakan informasi destinasi selain destinasi-destinasi berbasis alam dan budaya di Pulau Flores.

Baca juga: Kemenparekraf apresiasi BPOLBF gelar kegiatan aktivasi Parapuar

Wisata ziarah religi Katolik ini bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan karena dapat memberikan pengalaman spiritual, mengenal lebih dekat tradisi gereja Katolik Pulau Flores, dan menawarkan aktivitas ziarah berbeda lainnya.

Baca juga: Mengenal Goa Batu Cermin sebagai wisata penyangga Labuan Bajo

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |