BPOM tegaskan Indonesia harus melawan narkotika sampai ke akarnya

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa Indonesia harus melawan narkotika sampai ke akar-akarnya apabila bangsa ini mau selamat.

Pasalnya, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan bahwa narkotika akan melenyapkan generasi penerus bangsa.

"Cuma satu kata singkat, kita harus lawan narkotika sampai ke akar-akarnya secara maksimal," kata Taruna dalam konferensi pers pemusnahan barang bukti narkotika di Jakarta, Rabu.

Taruna menjelaskan bahwa narkotika, terutama yang termasuk golongan I, menjadi fokus perhatian pemerintah, termasuk BPOM, karena secara sains obat-obatan narkotika tersebut memiliki dampak.

Ia membeberkan terdapat tiga dampak yang sangat penting akibat penyalahgunaan narkotika, yakni secara individu, komunitas atau kemasyarakatan, dan finansial ekonomi.

Secara individu, kata dia, narkotika, khususnya golongan I bisa menyebabkan tingkat adiksi atau ketergantungan yang sangat parah, bahkan sampai pada tahap tidak hanya menghancurkan secara pribadi saat sudah sakau atau mengalami adiksi, tetapi bisa menghancurkan keluarga maupun semua orang-orang di sekelilingnya.

Dengan demikian, disebutkan bahwa jika seseorang mengalami ketergantungan narkotika, ujungnya apa pun akan dijual untuk mendapatkan narkotika hingga bisa pula membunuh orang yang paling dicintai karena aspek ketergantungan tersebut.

Sebab, sambung dia, saat seseorang mengalami ketergantungan narkotika dan tidak mendapatkan barang haram itu, maka orang tersebut akan merasa kesakitan di sekujur tubuhnya. Rasa sakit dimaksud bisa lebih parah dari penyakit biasa.

Maka dari itu untuk menghilangkan rasa sakitnya, Kepala BPOM menyebutkan orang tersebut harus melakukan semua tindakan yang dibutuhkan.

"Memang ada efek euforianya, efek gembira, dan sebagainya dari narkotika, tapi itu kecil. Dan itu bisa berdampak besar kepada sekelilingnya, kepada masyarakat dan kepada generasi yang datang," ucap dia.

Kemudian dari segi dampak sosial, Taruna menambahkan, ketergantungan narkotika pada seseorang akan membuat wilayahnya tidak aman karena mafia narkotika pasti membuka jaringan di tempat itu.

Sementara dari segi dampak ekonomi, dikatakan ia bahwa ketergantungan narkotika bisa berdampak kepada ekonomi nasional karena adanya kejahatan, sehingga tidak hanya perekonomian di tingkat rumah tangga, keluarga, maupun masyarakat sekelilingnya.

Untuk itu, dirinya mengingatkan bahwa kejahatan yang berhubungan dengan narkotika merupakan kejahatan kelas satu, kelas yang berat.

"Dengan begitu di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia, pemerintah harus melawan secara tegas, secara besar-besaran terhadap kejahatan ini," ujar Kepala BPOM menegaskan.

Baca juga: Jadi Ancaman Nasional, BPOM Akan Usulkan Ketamin Sebagai Golongan Narkotika

Baca juga: BPOM-BNN edukasi pelajar tentang bahaya penyalahgunaan obat, narkoba

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |