BPBD Agam: 41 rumah rusak dampak gempa bumi tektonik 

3 hours ago 2
Gempa tersebut cukup kuat di rasakan di Kecamatan Palembayan, Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Tanjung Raya

Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 41 unit rumah di Kecamatan Palembayan dan Tanjung Raya mengalami rusak dampak gempa bumi teknologi melanda daerah itu, Minggu (28/12) pagi.

"Sebanyak 41 unit rumah mengalami retak pada bagian dindingnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono didampingi Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Abdul Ghafur di Lubuk Basung, Senin.

Ia mengatakan, sebanyak 41 unit rumah tersebut tersebar di Nagari atau Desa Tigo Koto Silungkang Kecamatan Palembayan sebanyak 10 unit.

Kemudian, Nagari Salereh Aia Timur Kecamatan Palembayan 29 unit dan Nagari Dalko Kecamatan Tanjung Raya dua unit.

Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa letusan

"Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan ke pemerintah nagari usai gempa melanda daerah itu, dan ini data sementara," katanya.

Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi melanda daerah tersebut dan juga ada keretakan pada bagian jalan di Palembayan.

Gempa bumi terjadi sebanyak dua kali getaran pada Minggu (28/12) dengan kekuatan magnitudo 4.6 pada pukul 09.11 WIB, kedalaman 10 kilometer dan lokasi 18 kilometer Timur Laut Agam.

Gempa susulan magnitudo 4,7 pada pukul 09.15 WIB, dengan kedalaman 10 kilometer dan lokasi 18 kilometer Timur Laut Agam.

Baca juga: BMKG catat tujuh kali gempa bumi guncang wilayah Agam

Gempa tersebut cukup kuat di rasakan di Kecamatan Palembayan, Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Tanjung Raya.

"Getaran gempa bumi dapat di rasakan sampai ke Agam wilayah barat," katanya.

Ia menambahkan, masyarakat khawatir dengan gempa bumi, karena rumah pengungsian yang mereka tempati mengalami retak-retak.

Untuk itu, BPBD Agam mendirikan tenda pengungsian di luar rumah mereka untuk 20 kepala keluarga.

Masyarakat yang dievakuasi ini merupakan korban banjir bandang dan rumah pengungsian mengalami retak

"Mereka khawatir ada gempa susulan dan kita bangunkan tenda pengungsian. Mereka merupakan warga terdampak banjir bandang," katanya.

Baca juga: BMKG: Gempa Pasaman tidak berpotensi tsunami

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |