BP Taskin usul bansos hanya diberikan kepada masyarakat miskin rentan

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengusulkan bantuan sosial (bansos) hanya diberikan kepada masyarakat miskin yang rentan, seperti golongan lansia, disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Hal tersebut diungkapkannya dalam menanggapi adanya fenomena penyalahgunaan bansos untuk judi online.

"Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ ya kan?" katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Budiman menekankan masyarakat miskin yang secara fisik masih kuat harus diberdayakan agar mereka terbebas dari kemiskinan dengan kekuatan yang mereka miliki.

Dalam upaya tersebut, pihaknya telah merumuskan Rencana Induk Percepatan Pengentasan Kemiskinan, yang mencakup sembilan pendekatan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Kesembilan pendekatan tersebut, jelas Budiman, di antaranya pada sektor pangan, hunian, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital.

Baca juga: Mensos: Temuan nilai transaksi bansos untuk judol capai Rp957 miliar
Baca juga: Cegah bansos untuk judol, Mensos minta tak gunakan data selain DTSEN

"Karena itulah Pak Prabowo Subianto membuat BP Taskin agar pengentasan kemiskinan approach-nya tidak sekadar memberikan pelampung," tegasnya.

Budiman memberikan perumpamaan bahwa akan selalu ada orang yang merasa aman setelah diberikan pelampung (bansos), sehingga mereka akan terus mengapung tanpa tujuan.

Oleh karena itu, ia memastikan pemerintah melalui BP Taskin hadir untuk memberikan perahu atau pendampingan pemberdayaan, agar para masyarakat miskin dapat menuju pulau impian mereka, yaitu terbebas dari kemiskinan.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan bahwa nilai transaksi bantuan sosial (bansos) yang digunakan untuk judi online mencapai Rp957 miliar.

Kementerian Sosial (Kemensos) dan PPATK terus menganalisis dan memadankan data seluruh rekening bansos yang disalurkan melalui Kemensos.

Pada pertengahan tahun 2025 ini, dilakukan analisis pada 28,4 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos dengan 9,7 juta NIK pemain judol tahun 2024, dan ditemukan ada sebanyak 571.410 NIK yang sama.

"Sebanyak dua persen orang penerima bansos merupakan pemain judol tahun 2024 dan terdapat 7,5 juta transaksi dengan nilai Rp957 miliar," ujar Mensos Saifullah Yusuf.

Baca juga: Istana: Data penerima bansos yang main judol sangat bisa dicoret
Baca juga: Komisi VIII tegaskan kawal bansos agar tepat sasaran

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |