Makassar (ANTARA) - Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Sektor Pendidikan Prof Amilin mengatakan Universitas Hasanuddin (Unhas) bisa menjadi hub bagi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sektor pendidikan di Indonesia.
“Makassar ini bisa menjadi ibu kota LSP. Kalau mau belajar LSP, khususnya sektor pendidikan, maka datanglah ke Makassar, di kota ini ada Unhas,” kata Prof Amilin pada acara pelatihan sertifikasi asesor kompetensi yang dilaksanakan LSP di Makassar, Selasa.
Prof Amilin menjelaskan LSP Unhas merupakan salah satu LSP yang menunjukkan kemajuan paling aktif. Dalam usia yang masih sangat muda, kata dia, LSP Unhas telah dapat menyiapkan sejumlah skema sertifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lulusan.
Baca juga: Ragam jenis sertifikasi profesi
Ia mengatakan berbagai LSP di pendidikan tinggi itu tergabung dalam forum yang spesifik. Ada Forum LSP untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS), untuk Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), untuk Politeknik, dan untuk PT Muhammadiyah dan Aisyiyah.
"Untuk mempersatukan kelimanya, kami mendorong pendirian Konsorsium LSP P1, yang ketua dan sekjennya adalah dari Unhas,” kata Prof Amilin pada pelatihan yang digelar LSP Unhas tanggal 1 hingga 5 Juli 2025 itu.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana yang juga Manajer Bidang Sertifikasi LSP Unhas Abdul Azis mengatakan pelatihan asesor tersebut merupakan tindak lanjut dari penambahan ruang lingkup skema sertifikasi yang dikelola oleh LSP Unhas, sehingga dibutuhkan asesor baru untuk menyesuaikan dengan jumlah asesi (atau peserta asesmen).
Baca juga: Kemenag terima lisensi sebagai lembaga sertifikasi profesi dari BNSP
“Peserta pelatihan ini akan memperoleh pelatihan tentang cara melakukan asesmen dan pada akhir pelatihan akan diuji untuk memperoleh sertifikasi sebagai asesor BNSP,” kata Abdul Azis.
Ketua LSP Unhas Mukti Ali menjelaskan pelatihan ini merupakan persyaratan wajib untuk menjadi asesor kompetensi. Saat ini kebutuhan terhadap asesor kompetensi sangat tinggi, sebab tidak semua perguruan tinggi memiliki LSP.
“Kami berharap LSP Unhas menjadi rujukan dalam sertifikasi kompetensi, khususnya sektor pendidikan, bukan saja di Indonesia Timur, namun juga di Indonesia. Untuk itu kami rancang peta jalan pengembangan LSP Unhas yang terstruktur dan terukur,” kata Mukti Ali.
Baca juga: BNSP komitmen dukung sertifikasi profesi halal di Indonesia
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.