Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sejumlah tenda darurat telah didirikan untuk mengantisipasi banjir susulan di Kabupaten Lingga Kepulauan Riau, meski kondisi banjir mulai berangsur surut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta Selasa, mengatakan bahwa tenda didirikan oleh aparat kepolisian sebagai bagian tim gabungan yang menangani banjir Dusun I, Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga itu.
Baca juga: Pemkab Lingga bersama MUI dirikan posko bantuan korban banjir rob
BNPB mengkonfirmasi berdasarkan pendataan sementara dari tim petugas di lapangan banjir berdampak pada 22 kepala keluarga dengan total 65 jiwa. Sebanyak 20 rumah warga terendam, namun tidak ada laporan korban jiwa.
Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi Minggu (24/8) sekitar pagi yang menyebabkan meluapnya sungai hingga merendam permukiman warga dengan ketinggian air 30 - 90 centimeter.
"Warga yang rumahnya terdampak masih bertahan di kediaman masing-masing sambil menunggu kondisi benar-benar pulih," katanya.
Baca juga: BNPB: Karhutla di Lima Puluh Kota berhasil dikendalikan
Karena itu, tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Lingga telah melakukan penanganan darurat di lokasi kejadian meliputi pengecekan kondisi banjir, pendataan warga terdampak, serta pengawasan situasi lapangan untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Proses penanganan darurat juga melibatkan unsur lintas sektor, diantaranya Koramil Dabo Singkep, Polres Lingga, serta perangkat RT, RW, dan kepala dusun setempat.
Baca juga: Helikopter "water bombing" padamkan karhutla di Inderagiri Hilir Riau
BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan di wilayah Kepulauan Riau, termasuk Kabupaten Lingga masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan dampak tidak langsung dinamika atmosfer siklon tropis.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.