Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera dalam beberapa hari terakhir yang masih berusaha dipadamkan saat ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta Rabu menyampaikan, pihaknya mendapatkan laporan mengenai kondisi usai gempa di Sulawesi Tengah dan banjir di Papua Barat serta kejadian karhutla baru di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.
"Karhutla terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatra Barat, pada Selasa 15 Juli. Titik api berada di Nagari Andaleh Kecamatan Luak. Luas lahan terbakar mencapai tiga hektare. Hingga kemarin malam, api belum dapat dipadamkan seluruhnya, BPBD telah mengerahkan personel dan kendaraan pemadam api ke lokasi terdampak," jelasnya.
Baca juga: Poliban ciptakan alat cerdas deteksi dini Karhutla
Tidak hanya itu, jelasnya, karhutla di Kabupaten Toba Sumatra Utara juga belum dapat dikendalikan hingga Selasa (15/7). Kondisi itu dilatarbelakangi akses terjal yang tidak dapat dilalui kendaraan pemadam api.
"Titik karhutla hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Di samping itu, pengambilan air untuk pemadaman mempersulit penanganan di lapangan. Kejadian ini berada di Desa Silalahi Pagar Batu Kecamatan Balige. BPBD Kabupaten Toba mencatat luas lahan terdampak mencapai empat hektare," jelasnya.
Lokasi karhutla selanjutnya berada di di Kepulauan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rohil di Riau, yang berdampak pada lahan seluas lima hektare. Sisanya teridentifikasi di Desa Petani Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, dengan Pemerintah daerah terus melakukan upaya penanganan pemadaman dan pendinginan titik api maupun titik panas.
Baca juga: Tiga peristiwa karhutla di Sumatera Barat dan Aceh telah dipadamkan
Dia juga melaporkan pascagempa di Poso Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa kemarin, situasi telah kondusif dengan tidak ada korban jiwa dilaporkan. Namun demikian warga setempat masih waspada terhadap gempa susulan, dan sebanyak 20 kepala keluarga masih mengungsi sementara waktu.
Sementara itu, kejadian banjir di Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat pada pertengahan Mei 2025 masih menyisakan permasalahan. Kondisi itu menimpa Kampung Mansaburi di Distrik Masni, dengan tanggul darurat yang telah dibangun mengalami kerusakan akibat volume air yang besar dan arus kuat.
Baca juga: BNPB catat peningkatan laporan karhutla di sejumlah wilayah
Hal tersebut menyebabkan kampung ini terendam dengan tinggi muka air antara 10 hingga 100 cm. Pemerintah daerah telah mengupayakan penanganan dengan pengerahan alat berat. Data terakhir sebanyak 215 jiwa terdampak, sedangkan kerugian material tercatat rumah terdampak 57 unit dan fasilitas ibadah dua unit.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.