Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi kembali memberikan pembekalan kepada petugas pendamping Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), yang digelar secara daring, Rabu (14/5).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur PLRKM BNN dr. Amrita Devi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran petugas pendamping dalam menjamin keberhasilan layanan rehabilitasi berbasis komunitas di berbagai wilayah.
"Pembekalan ini dilatarbelakangi oleh perubahan fokus program IBM tahun 2025, yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek operasionalisasi, tetapi juga pada keberlanjutan program," kata Amrita, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
IBM merupakan sebuah program yang dikembangkan oleh BNN untuk melibatkan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba. Program itu bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan rehabilitasi dan mendukung upaya pencegahan secara berkelanjutan.
Unit IBM yang menjadi sasaran pembinaan merupakan unit-unit yang telah aktif menjalankan program IBM pada periode 2021–2024 dan dinilai mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Amrita menuturkan konsistensi pelaksanaan layanan serta monitoring oleh petugas pendamping di tingkat BNN Provinsi maupun BNN Kabupaten/Kota tetap menjadi faktor penting.
Dia pun menjelaskan bahwa kegiatan pembekalan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman mengenai program IBM Berkelanjutan secara menyeluruh, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam pelaksanaan program, serta memperkuat kemampuan pencatatan dan pendokumentasian kegiatan secara sistematis.
Metode pembelajaran yang digunakan bersifat komprehensif dan berbasis digital, meliputi pembelajaran mandiri serta sesi pendalaman materi dan diskusi interaktif melalui platform Zoom.
"Peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing BNN Provinsi maupun BNN Kabupaten/Kota juga dibekali dengan tata tertib pembelajaran daring guna memastikan proses berlangsung tertib, aktif, dan efektif," ucap dia menambahkan.
Sebelumnya, pembekalan telah dilaksanakan pada 7-9 Mei 2025, khusus bagi 11 Unit IBM Pembentukan Baru yang tersebar di 7 provinsi wilayah rawan narkoba.
Sementara itu, kegiatan gelombang kedua yang berlangsung mulai 14 Mei hingga 2 Juni 2025, menyasar 221 Unit IBM Berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya memperkuat pelaksanaan program secara mandiri dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, BNN menargetkan pembinaan terhadap 232 Unit IBM pada Tahun Anggaran 2025, mencakup unit-unit baru maupun yang telah berjalan dan memiliki potensi keberlanjutan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN dalam meningkatkan kapasitas petugas pendamping, serta mendukung penguatan layanan rehabilitasi di tingkat komunitas.
Seluruh pelaksanaan program mengacu pada dasar hukum yang kuat, termasuk Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2019, dan Peraturan BNN Nomor 1 Tahun 2022.
Melalui kegiatan itu, diharapkan para petugas pendamping mampu menjalankan perannya secara optimal dalam mendampingi unit IBM serta membangun ketahanan sosial di lingkungan masyarakat masing-masing.
Kegiatan pembekalan menjadi langkah nyata BNN dalam menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri dalam menghadapi ancaman narkoba.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025