Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh menetapkan delapan daerah di tanah rencong berstatus waspada banjir akibat curah hujan tinggi pada dasarian II Maret, yakni 11-20 Maret 2025.
Analis Iklim Stasiun Klimatologi BMKG Aceh Harisa Bilhaqqi Qalbi di Banda Aceh, Jumat, menjelaskan pada dasarian II Maret diprakirakan curah hujan lebih dari 150 mm/dasarian dengan probabilitas lebih dari 70 persen berpeluang terjadi di Pidie, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.
“Senada dengan analisis curah hujan dasarian sebelumnya, diprakirakan masih terdapat potensi curah hujan tinggi terutama di wilayah barat-selatan Provinsi Aceh,” katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan data Daerah Rawan Banjir (DRB) yang didapatkan melalui perhitungan, tutupan lahan, lereng, ketinggian lahan, dan daerah genangan air, serta historis kejadian banjir, delapan daerah tersebut berpotensi mengalami banjir dengan tingkat rendah hingga menengah.
“Apabila terjadi prakiraan curah hujan (PCH) kurang dari 50 mm dengan tingkat kepercayaan kurang dari 80 persen maka termasuk potensi rawan banjir kategori rendah, dan apabila ada PCH lebih 100 mm dengan tingkat kepercayaan lebih 80 persen maka termasuk kategori menengah,” katanya.
Secara rinci, banjir tingkat menengah diprediksi terjadi di beberapa kecamatan di Aceh Barat meliputi Arongan Lambalek, Bubon, Johan Pahlawan, Kaway XVI, Meureubo, Pante Ceureumen, Panton Reu, Samatiga, Sungai Mas, Woyla, Woyla Barat, dan Woyla Timur.
Di Aceh Barat Daya, potensi banjir menengah meliputi Kecamatan Babahrot, Blang Pidie, Jeumpa, Kuala Batee, Lembah Sabil, Manggeng, Setia, Susoh, dan Tangan-Tangan.
Sementara itu, di Aceh Jaya wilayah yang berisiko meliputi Kecamatan Krueng Sabee, Panga, Pasie Raya, Setia Bhakti, dan Teunom.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan pegunungan yang dapat menyebabkan banjir
Baca juga: BMKG imbau kewaspadaan hadapi musim kemarau 2025 yang dimulai Mei
Aceh Selatan juga diperkirakan mengalami banjir dengan kategori menengah, terutama di Kecamatan Kluet Selatan, Kluet Tengah, Kluet Timur, Kluet Utara, Labuhan Haji, Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Timur, Meukek, Pasie Raja, Sama Dua, Sawang, Tapak Tuan, Trumon, dan Trumon Timur.
Potensi yang sama juga berlaku di Aceh Singkil, mencakup Kecamatan Danau Paris, Gunung Meriah, Kota Baharu, Pulau Panggung, Simpang Kanan, Singkil Utara, Singkohor, dan Suro.
Di Aceh Tengah, daerah yang berpotensi terdampak adalah Kecamatan Jagong Jaget, Linge, dan Pegasing.
Selain itu, di Gayo Lues, banjir tingkat menengah diperkirakan terjadi di Kecamatan Blang Jerango, Blang Pegayon, Kuta Panjang, Terangun, dan Tripe Jaya.
Wilayah lain yang juga masuk dalam daftar adalah Nagan Raya, meliputi Kecamatan Beutong, Darul Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Seunagan, Seunagan Timur, Suka Makmue, Tadu Raya, dan Tripa Makmur.
Sementara di Pidie, banjir tingkat menengah berisiko terjadi di Kecamatan Geumpang, Mane, dan Tangse.
Dia menyampaikan bahwa BMKG telah mengirim surat kepada Gubernur Aceh terkait wilayah yang berpotensi banjir kategori waspada, dengan tembusan ke Kepala BPBA setempat. Harapannya informasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk meminimalisasi risiko bencana.
“Kami mengimbau agar informasi dari BMKG dapat menjadi referensi dalam aksi adaptasi dan mitigasi bencana,” katanya.
Baca juga: BMKG: Waspadai banjir rob di Kepri hingga 29 Maret
Baca juga: BMKG: Petugas pertaruhkan keselamatan saat operasi modifikasi cuaca
Pewarta: Nurul Hasanah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025