Beternak ayam di lingkungan padat penduduk? Ini kiat atasi baunya

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BBPPMD) Jakarta memberikan kiat mengatasi bau dari ternak ayam khususnya bagi warga yang tinggal di lingkungan padat penduduk, salah satunya memanfaatkan biodekomposer EM4.

"Masalah menghilangkan bau, kami pakai biodekomposer misalnya EM4, disemprotkan saja di sekitar kandangnya atau di kotorannya," ujar Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahli Madya, BBPPMD Jakarta, Diamond Santoso.

Hal itu disampaikan dalam seminar bertema “Potensi Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan” di Jakarta, Kamis.

Biodekomposer EM4 merupakan cairan yang berisi campuran mikroorganisme menguntungkan yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik.

Namun, apabila sulit mendapatkan EM4, Santoso menyarankan untuk membuat MOL atau mikroorganisme lokal dari bahan sayuran atau buah.

"Buat MOL dengan bahan-bahan sayuran atau misalnya dari kulit pisang, menggunakan air beras, itu bisa mengganti EM4," kata Santoso.

Upaya lainnya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau yakni dengan menanam beberapa pohon di sekitar kandang.

"Usahakan ada beberapa pohon di sekitar kandang, tapi jangan juga menutupi. Nanti malah rimbun semua, tidak sehat juga ayamnya nanti," katanya.

Founder SRA-Farm, Surapati M. Senin mengatakan bahwa menanam refugia seperti lidah mertua bisa juga menjadi solusi. Tanaman refugia menyediakan tempat tinggal bagi musuh alami hama.

Selain itu, bisa juga dengan menaruh aram atau sekam di bagian bawah kandangnya dan rutin membersihkan kadang ternak.

"Arang, sekam bakar atau sekam biasa, zeolit, dan kapur. Bisa juga buat lubang kompos, atau menanam tanaman semak yang sifatnya refugia itu penolak hama, seperti lidah mertua," katanya.

Baca juga: Kementan sidak pangkalan ayam di Jakarta awasi distribusi dan harga

Baca juga: Ada babi berkeliaran di Jakarta, begini tanggapan instansi terkait

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |