Belitung jadikan makam KA Rahad sebagai situs sejarah 

2 months ago 7
Makam KA Rahad akan menjadi situs sejarah bagi kita semua sehingga dapat menjadi pusat pendidikan sejarah

Tanjung Pandan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menjadikan makam pendiri kota Tanjungpandan, Depati Tjakraningrat ke-VIII atau KA Rahad sebagai situs sejarah, guna menghormati perjuangan dan pengorbanannya dalam mendirikan Kota Tanjungpandan.

"Makam KA Rahad akan menjadi situs sejarah bagi kita semua sehingga dapat menjadi pusat pendidikan sejarah," kata Bupati Belitung, Djoni Alamsyah di Tanjungpandan, Selasa.

Hal ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tanjungpandan (HJKT) ke-187.

Ia mengatakan, kondisi makam Depati KA Rahad juga akan dipugar sehingga kondisinya lebih baik dari saat ini.

Baca juga: Fadli Zon bakal memastikan keamanan situs sejarah di Raja Ampat

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap jasa dan pengorbanan Depati KA Rahad dalam memperjuangkan dan mendirikan Kota Tanjungpandan.

"Jadi pemerintah daerah akan memberikan perubahan untuk makam di sana, memang apa yang disampaikan oleh ahli waris kondisinya cukup memprihatinkan," ujarnya.

Dikatakan, sebagai bentuk penghargaan, setiap tahun Bupati Belitung beserta rombongan melakukan ziarah di makam KA Rahad yang terletak di Desa Kembiri, Membalong.

"Kemarin, pada Jumat (27/6), saya juga 'nyekar' atau berziarah ke sana," katanya.

Baca juga: Ketua BPPI apresiasi Pemkot Tangerang rawat situs sejarah Taruna

Tak hanya itu, lanjut Bupati Belitung, makam KA Rahad juga nantinya dapat menjadi destinasi wisata religi di daerah itu.

"Karena ziarah ke sana juga menjadi rutinitas untuk menghormati jasa pahlawan kita KA Rahad khususnya untuk perjuangan Kota Tanjungpandan," ujarnya.

Ketua Pegaloran Keluarga Besar Depati Tjakraningrat ke-VIII, Mirza Dallyodi mengapresiasi dan menyambut baik langkah Bupati Belitung yang akan menjadikan makam KA Rahad sebagai situs sejarah.

"Kondisi makam sangat memprihatinkan, tidak layak kita membiarkan posisi makam yang seperti itu," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Mirza juga berharap agar makam KA Rahad nanti dapat menjadi destinasi wisata religi.

"Kami pihak keluarga besar menyambut baik untuk niat kami menyerahkan sebidang tanah makam pejuang pendiri Kota Tanjungpandan untuk dijadikan cagar budaya sehingga kemanfaatan ke depan menjadi lebih baik lagi," katanya.

Baca juga: Kemenkebud dorong kajian lanjutan Situs Dampuawang Indramayu

Pewarta: Kasmono/Apriliansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |