Bekali ribuan pendamping PKH, Mensos: Lawan kemiskinan dengan data

3 months ago 47
Kalian bukan hanya pencatat data, bukan sekadar pengantar bantuan. Kalian adalah wajah negara yang paling dekat dengan rakyat

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan pesan kepada lebih dari 2.000 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk melawan kemiskinan dengan data dan ilmu.

“Mengatasi kemiskinan dengan DTSEN. Kita tidak bisa lagi melawan kemiskinan dengan asumsi. Harus lawan kemiskinan dengan ilmu dan data,” kata Mensos Saifullah dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu.

DTSEN, kata Mensos, akan dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) dan terus diperbaharui secara berkala untuk selanjutnya menjadi acuan tunggal dalam penyaluran bansos dan program-program pemberdayaan.

Ia menjelaskan, data bukan hanya soal angka, tetapi cerminan nyata kehidupan masyarakat.

Karena itu, verifikasi langsung atau ground checking bukanlah formalitas administratif semata, melainkan bentuk tanggung jawab moral kepada para penerima manfaat.

Dalam arahannya pula, Mensos turut menekankan peran penting para pendamping PKH sebagai ujung tombak utama program kesejahteraan sosial.

Baca juga: Temui pilar sosial, Mensos: Pengabdian tak butuh sorot lampu

“Pendamping PKH adalah penjaga harapan di ujung negeri. Kalian bukan hanya pencatat data, bukan sekadar pengantar bantuan. Kalian adalah wajah negara yang paling dekat dengan rakyat,” tegas Mensos.

Menurutnya, kehadiran negara tidak cukup hanya lewat kebijakan, tetapi harus hadir dalam tindakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

“Di tangan kalian, negara hadir bukan dalam janji, tapi dalam aksi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pendamping adalah agen perubahan sosial.

Setiap langkah pendamping, mulai dari kunjungan ke pelosok hingga input data dalam sistem, menurutnya, merupakan bagian penting dari proses perubahan.

Baca juga: Mensos ingatkan pendamping PKH jangan sekadar bagikan bansos

Lantaran itu, Mensos menyampaikan apresiasi atas kerja keras para pendamping yang telah melakukan uji petik selama bulan Ramadhan.

Ia menyebut dedikasi tersebut sebagai wujud nyata komitmen sosial yang patut diapresiasi.

Dalam kesempatan itu, Mensos juga menegaskan pentingnya program Sekolah Rakyat sebagai strategi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

Ia menggambarkan Sekolah Rakyat sebagai peluang masa depan bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan.

“Sekolah Rakyat jalan terang dari rumah ke harapan, dan cara menciptakan masa depan baru untuk anak-anak yang selama ini tak terjangkau cahaya pendidikan,” kata Mensos.

Baca juga: Mensos beri target pendamping PKH Situbondo graduasi 10 KPM per tahun

Menilik betapa pentingnya program itu, ia pun meminta proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat dilakukan secara ketat sehingga program tepat sasaran untuk anak-anak dari keluarga miskin.

“Rekrutmen siswa harus dilakukan secara serius dan tepat sasaran. Jangan hanya melihat data di atas kertas. Datangi rumahnya, lihat wajah ayah ibunya, rasakan denyut kehidupan mereka. Pastikan anak-anak itu benar-benar dari desil 1 DTSEN,” kata Mensos.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |