BEI ungkap asing mulai beli unit karbon di Bursa Karbon RI

4 hours ago 2
Yang kemarin terjadi adalah dari beberapa negara tetapi melalui representasi mereka di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan pengguna jasa (pembeli) dari luar negeri mulai melakukan aksi beli terhadap unit karbon di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon.

Ia mengungkapkan perusahaan asing itu melakukan aksi beli unit karbon di IDXCarbon melalui perwakilan (perusahaan) mereka di Indonesia.

“Yang kemarin terjadi adalah dari beberapa negara tetapi melalui representasi mereka di Indonesia,” ujar Jeffrey di Gedung BEI Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan masih terdapat proses yang perlu diselesaikan yaitu Government to Government (G2G) agar unit karbon Indonesia diakui oleh negara yang bersangkutan, sehingga pengguna jasa asing dapat membeli secara langsung unit karbon di IDXCarbon.

Saat ini IDXCarbon sedang melakukan proses G2G dengan beberapa negara, di antaranya dengan Singapura dan Jepang

“Masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan di level G2G. Selain muncul recognition agreement, harus juga dilakukan di level G2G agar unit karbon dari Indonesia itu nanti bisa diakui di negara yang bersangkutan,” ujar Jeffrey.

Demi mempermudah pengguna jasa asing melakukan transaksi secara langsung di IDXCarbon, pihaknya akan melakukan revisi terhadap peraturan tentang pengguna jasa, utamanya untuk proses on boarding dari para calon pengguna jasa.

“Dari Bursa, yang akan kita lakukan adalah merevisi peraturan tentang pengguna jasa terutama untuk proses on boarding. Itu untuk yang asing nanti akan kita permudah prosesnya,” ujar Jeffrey

Ia mencontohkan, IDXCarbon akan mempermudah persyaratan administrasi seperti dokumen-dokumen yang saat ini masih mempersyaratkan banyak akan dibuat menjadi lebih sedikit, namun tidak mengurangi kualitas dari Know Your Customer (KYC).

“Misalnya adalah dokumen Legal Entity Identifier (LEI). Mungkin untuk transaksi di efek itu sepertinya tidak perlu, jadi itu mungkin akan kita kurangi,” ujar Jeffrey.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan IDXCarbon telah mendapatkan permintaan (demand) dari pemilik-pemilik proyek di luar negeri yang ingin mendaftarkan dalam memperdagangkan karbon kreditnya di Indonesia.

“Fokus kami saat ini adalah membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional selebar-lebarnya,” ujar Iman.

Sejak diluncurkan 26 September 2023, Iman mengungkapkan nilai transaksi IDXCarbon mencapai Rp77,91 miliar dengan volume transaksi mencapai 1.598.703 tCO2e (ton ekuivalen) unit karbon hingga 17 April 2025

Capaian itu melebihi volume transaksi perdagangan karbon sepanjang tahun 2024 yang sebesar 413.764 tCO2e, serta sepanjang tahun 2023 yang sebesar 494.254 tCO2e.

Sampai 17 April 2025, pengguna jasa IDXCarbon telah meningkat 587 persen menjadi sebanyak 111 pengguna jasa dibandingkan saat peluncuran sebanyak 16 partisipan.

Pada 20 Januari 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon.

Baca juga: Transaksi Bursa Karbon RI ungguli negara lain

BIBaca juga: Bursa Karbon catat volume transaksi 690.675 ton CO2e di kuartal I-2025

Baca juga: OJK: Transaksi karbon internasional 49,5 ribu ton CO2e per 24 Februari

Baca juga: OJK: Nilai perdagangan bursa karbon telah capai Rp62,93 miliar

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |