Baznas gandeng Pelni bantu UMKM manfaatkan limbah kerang hijau

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meluncurkan program pendampingan UMKM berbasis olahan limbah kerang hijau guna meningkatkan pendapatan para penerima zakat atau mustahik.

Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di kalangan masyarakat bawah yang mayoritas bekerja sebagai nelayan atau pemulung besi bekas yang bermukim di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Salah satu kelompok yang telah terbentuk dalam program ini adalah Kelompok Cangkang Kering (Cangkring) yang terdiri dari 10 orang pengrajin. Dari limbah cangkang kerang hijau mereka memproduksi konblok, bata, dudukan toilet dan perkakas lainnya.

"Kemitraan ini sangat penting karena di era kolaborasi, pembangunan ini harus kita lakukan bersama berbagai pihak, maka akan terjadi akselerasi antara Baznas RI dan Baznas DKI Jakarta beserta masyarakat membentuk kekuatan yang harus kita jaga bersama agar tujuan program ini tercapai," kata Deputi II Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.

Imdadun menyampaikan apresiasi kepada PT Pelni yang memberikan bantuan mesin pencacah kerang dan mesin pengangkat otomatis, serta seluruh masyarakat yang senantiasa berkolaborasi bersama dalam melakukan pembinaan kepada kelompok usaha kecil yang ada di Kalibaru.

Ia juga menekankan, mesin besar yang disalurkan saat ini dapat memberi dampak besar di dalam bidang perekonomian masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat.

"Kita berharap program ini dapat membawa manfaat bagi sektor ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui 10 orang anggota Kelompok Cangkring ke depannya akan terus bertambah serta menghasilkan produksi yang bertambah," ujarnya.

"Dampaknya, limbah kerang akan berkurang dan lingkungan jauh lebih baik, pencemaran udara bisa dikurangi," tambah Imdadun.

Sementara, Vice President Treasury PT Pelni Fauziah Feridah berharap, program ini tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan dapat berkembang dan terus maju dengan adanya peningkatan anggota Kelompok Cangkring yang akan diberikan pembinaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Baca juga: Sebanyak 980 mustahik keluar dari garis kemiskinan lewat ZChicken

"Nelayan menginformasikan bahwa limbah ini hampir 4 ton per hari, sebelum adanya mesin ini hanya bisa mengolah kurang lebih 190 kilogram. Setelah adanya mesin ini sehari bisa mengolah 1 ton dalam sehari," ucapnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara Wawan Budirohman mengatakan Kalibaru sebagai sentral penghasil kerang hijau di Jakarta Utara berupaya untuk mengurangi kebisaan masyarakat setempat terkait limbah kerang hijau agar tidak dibuang di sembarang tempat, dan dapat memaksimalkan mesin pencacah cangkang kerang yang disalurkan.

Baca juga: Program Lumbung Pangan Baznas berhasil cetak 80 orang muzaki baru

"Kami berterima kasih kepada PT Pelni dan Baznas yang sudah berkolaborasi dan menunjuk Kalibaru, Jakarta Utara untuk menjalanlan program. Kami sudah meninjau program bersama dengan Baznas, PT Pelni dan Pemerintah Daerah setempat untuk kelancaran produksi. Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan alat dengan sebaiknya untuk bekerja dan mendapat uang," tutur Wawan Budirohman.

Baca juga: Baznas ubah 59 mustahik jadi muzaki lewat Balai Ternak awal 2025

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |