Karantina Kepri lepas ekspor perdana ikan anggoli ke AS

3 hours ago 1
Ekspor perdana ikan anggoli segar ke Amerika adalah langkah penting dalam memperluas pasar internasional bagi produk perikanan

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin), melalui Karantina Kepulauan Riau (Kepri) di Satuan Pelayanan Bandara Raja Haji Fisabilillah (Satpel RHF) Tanjungpinang melepas ekspor ikan anggoli segar perdana ke Hawai, Amerika Serikat (AS).

Kepala Satpel RHF Dwi Sulistyono mengatakan ekspor anggoli kali ini sebanyak 501,7 kilogram, dengan nilai ekonomis 7.741,23 US dolar AS atau sekitar Rp107.807.724.

"Ekspor perdana ikan anggoli segar ke Amerika adalah langkah penting dalam memperluas pasar internasional bagi produk perikanan," kata Dwi usai kegiatan pelepasan ekspor anggoli di Bandara RHF Tanjungpinang menggunakan pesawat Garuda, Sabtu.

Dwi menyebut ikan anggoli yang dikenal dengan kualitas dan cita rasanya, memiliki potensi besar di pasar luar negeri, terutama di AS yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk seafood.

Karantina memastikan ikan yang diekspor bebas dari hama penyakit dan kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ikan yang diekspor itu sudah dipotong kepala dan dibuang isi perutnya.

"Proses ini melibatkan pemeriksaan fisik dan pengujian laboratorium," ujarnya.

Selain itu, katanya, setiap negara memiliki regulasi yang berbeda mengenai impor produk perikanan. Oleh karena itu, karantina memastikan bahwa semua persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan telah dipenuhi, sehingga sertifikat karantina menjadi economic tools sebagai jaminan keberterimaan produk di negara tujuan.

Serangkaian tindakan karantina ini merupakan upaya meminimalisir risiko penyebaran penyakit dan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Karantina juga memberi jaminan kualitas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan importir terhadap produk yang dihasilkan, hal ini tentu akan mendorong permintaan," ujarnya.

Dwi menambahkan ekspor ikan anggoli segar ke AS tidak hanya membuka peluang pasar baru, tetapi juga menunjukkan pentingnya peran karantina dalam memastikan keamanan, kualitas, dan kelestarian produk perikanan.

Melalui prosedur yang benar, eksportir dapat memaksimalkan potensi ini dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan.

"Satpel RHF mencatat frekuensi ekspor ikan anggoli segar 2024 sebanyak tiga kali dengan volume 1.055,71 kilogram, dengan nilai 27.593,92 US dolar atau setara dengan nilai Rp407.650.109," ujar Dwi.

Karantina Kepri memeriksa produk ikan anggoli sebelum diekspor ke Amerika melalui Bandara RHF Tanjungpinang, Sabtu (1/3/2025). (ANTARA/Ogen)

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri Said Sudrajad menyambut baik ekspor ikan anggoli ke Amerika, karena akan berdampak terhadap perekonomian daerah dan khususnya masyarakat nelayan.

Ia menyebut ekspor perdana tahun ini menandakan kalau produk-produk perikanan dari Kepri dapat bersaing dengan produk dari negara manapun, termasuk Amerika.

Ia mendorong ke depan ekspor ikan di Kepri mampu menembus negara lainnya, seperti Timur Tengah hingga Uni Eropa.

"Produk ikan ini sangat diminati di berbagai belahan dunia dengan nilai valuasi yang tinggi," ujar Said.

Dia turut mengapresiasi Karantina Kepri yang getol menjamin produk-produk perikanan lokal agar bisa bersaing di dunia internasional. Apalagi Kepri dengan geografis 96 persen laut, memiliki peluang dan potensi ekspor perikanan yang besar.

Hal ini sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah daerah meningkatkan ekspor produk dalam negeri supaya memiliki nilai tambah tinggi dan bersaing di tingkat internasional.

"Kami berharap kegiatan ekspor ini akan terus berlanjut ke depannya, dengan melibatkan sinergi berbagai pihak terkait," kata Said.

Baca juga: BKHIT Kepri: Komoditas perikanan dari Natuna ke Jakarta aman konsumsi

Baca juga: Ekspor Ikan dari PLBN Serasan Kepri ke Malaysia mulai menggeliat

Baca juga: Kepri usulkan PLBN Serasan sebagai pos layanan ekspor-impor

Pewarta: Ogen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |