Bulog Kuala Tungkal pastikan serap gabah petani sesuai HPP

3 hours ago 2
Kami, Perum Bulog Cabang Kuala Tungkal siap menyerap gabah/beras petani yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan KabupatenTanjab Timur

Jambi (ANTARA) - Badan urusan logistik (Bulog) Subdrive Kuala Tungkal, Provinsi Jambi menyatakan kesiapan menyerap gabah dan beras petani lokal sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru.

HPP terbaru ditetapkan sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 02 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah (HPP) dan rafaksi harga gabah dan beras.

Kepala kantor Cabang Perum Bulog Subdrive Kuala Tungkal, Dido Peto Sifarif di Tungkal Sabtu, mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam mendukung petani lokal, khususnya dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

"Kami, Perum Bulog Cabang Kuala Tungkal siap menyerap gabah/beras petani yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan KabupatenTanjab Timur," katanya.

Menurut dia, Bulog siap menampung gabah kering panen (GPK) dengan harga yang ditetapkan pemerintah (Rp.6500) perkilo, hal ini dilakukan pihaknya untuk mendukung program ketahanan pangan secara nasional.

Di sisi lain, petani padi di Kabupaten Tanjabtim Jambi gembira setelah Bulog Subdrive Kuala Tungkal Jambi menyatakan siap menampung gabah kering panen di wilayah mereka.

"Senang sekali hasil panen dibeli seluruhnya oleh Bulog, habis digiling nanti akan diangkut ke Tungkal," kata Saifullah petani padi di Tanjabtim.

Dirinya bersama petani lain tergabung dalam kelompok tani mekar sari Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai Tanjabtim mengaku baru pertama kali hasil panen padi mereka diserap sepenuhnya oleh Bulog, luasan tanaman padi yang diserap berkisar tujuh hektare.

Syaifulloh menambahkan, dilihat dari struktur batang hingga bulir dan cuaca, panen padi musim tanam kali ini dipastikan meningkat. Satu hektar diprediksi akan menghasilkan gabah lima ton, jika dikonversi menjadi beras bisa mencapai tiga ton.

Panen di lahan kelompok ini menggunakan alat mesin pertanian (alsintan), berupa combine harvester, salah satu kelebihan mesin ini dapat menghemat waktu.

"Dengan mesin ini petani hanya butuh waktu satu tidak sampai dua jam untuk setiap hektar lahan panen," katanya.

Ia mengatakan, gabah yang dibeli akan diproses terlebih dahulu di tempat jasa penggilingan padi yang memiliki fasilitas pengeringan gabah sehingga bisa memangkas waktu.

Petani berharap program penyerapan gabah tetap berlanjut setiap musim panen, sehingga petani bisa lebih sejahtera karena sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram bentuk gabah dan Rp12 ribu untuk beras.

Baca juga: Masyarakat Jambi puas dengan kualitas beras SPHP Bulog

Baca juga: Bulog Jambi pastikan stok pangan cukup hingga Mei 2025

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |