Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menekankan pentingnya kolaborasi sebagai upaya memperkuat manajemen preborder serta meningkatkan kelancaran arus barang di pelabuhan.
“Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keamanan hayati negara sekaligus mendukung kelancaran arus barang. Melalui manajemen preborder yang kuat, kita dapat memastikan bahwa produk pertanian, perikanan, dan peternakan yang masuk dan keluar dari Indonesia telah memenuhi standar kesehatan dan keamanan,” kata Sahat dalam kegiatan coffee morning dengan tema “Perkuat Manajemen Pre Border Perkarantinaan dalam Rangka Kelancaran Arus Barang”, bertempat di Gedung Pelindo Regional II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Lebih lanjut, Sahat menilai diskusi erat dari pihak-pihak terkait diperlukan demi terciptanya sinergi dalam penguatan sistem preborder yang efektif menyusul dinamika ekspor-impor yang terus berkembang.
“Penguatan manajemen preborder bukan hanya menjadi tanggung jawab satu lembaga, melainkan memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku usaha,” ujar dia.
Sahat melanjutkan, saat ini karantina menghadapi era baru dalam ekspor dan impor, menuntut layanan karantina tidak hanya cepat dan transparan, tetapi juga proaktif dan berbasis risiko.
Digitalisasi layanan dan harmonisasi proses bisnis lintas sektor akan menjadi kunci utama dalam menyambut transformasi layanan karantina ke depan.
“Sesuai arahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto pada Sarasehan Ekonomi yang menginstruksikan deregulasi dan penyederhanaan perizinan, untuk merespon penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat, karantina mendukung penuh kebijakan tersebut salah satunya melalui implementasi preborder,” ujarnya.
Sahat mengatakan konsep preborder sebagai bagian dari inisiatif kebijakan nasional untuk menghadapi tantangan perang tarif perdagangan global.
Adapun penerapan sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir untuk memberikan kemudahan dan percepatan layanan karantina di border. Bila sudah dipastikan tindakan karantina di negara asal berjalan baik dan sesuai prosedur, tindakan karantina di Indonesia tidak berlangsung lama.
Karantina preborder sendiri, lanjut dia, merupakan sistem pengawasan yang dilakukan di negara asal sebelum komoditas tiba di wilayah Indonesia.
“Ini adalah langkah preventif untuk menjamin keamanan hayati sejak dari hulu, sekaligus mempercepat alur logistik dan meminimalkan potensi penolakan di pelabuhan masuk,” kata Sahat.
Baca juga: Barantin: Preborder sejalan arahan Presiden terkait tarif impor AS
Baca juga: Barantin sebut layanan tak terdampak kemacetan Tanjung Priok
Baca juga: Barantin RI dan Selandia Baru perkuat karantina bawang bombai
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025