Badan Geologi: Aktivitas Gunung Lewotobi masih tinggi, statusnya Awas

2 months ago 16
Pengamatan visual pada periode 9-10 Juli 2025 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang

Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur masih tinggi, sehingga gunung api itu masih ditetapkan pada Level IV (Awas).

"Pengamatan visual pada periode 9-10 Juli 2025 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas sedang," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.

Wafid menyampaikan hal tersebut dalam laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Level IV (Awas) tanggal 10 Juli 2025.

Ia juga menjelaskan dalam periode pengamatan tanggal 9-10 Juli 2025 itu teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 50-1500 meter dari puncak.

Pada tanggal 9 Juli 2025 terjadi tiga kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi tidak dapat teramati karena tertutup kabut. "Erupsi tidak disertai suara dentuman maupun awan panas," ujarnya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flotim erupsi sekali pada Selasa malam

Lebih lanjut pada tanggal 10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA tidak terjadi erupsi eksplosif, namun di area puncak teramati pendaran sinar api. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 19-27 derajat Celcius.

Sementara itu data kegempaan dari tanggal 9-10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA yakni tiga kali gempa erupsi, lima kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, 15 kali gempa tremor non-harmonik, satu kali gempa Low Frequency (LF), 29 kali gempa vukanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan tujuh kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan data visual tanggal 9-10 Juli 2025 hingga pukul 06.00 WITA, kata dia, erupsi terjadi namun dengan energi letusan relatif rendah yang didominasi oleh pelepasan gas dan abu.

Dengan teramatinya pendaran sinar api di area puncak, lanjutnya, mengindikasikan adanya material pijar di sekitar lubang erupsi Pelepasan gas (degassing) berupa asap putih tebal merupakan dominasi uap air akibat peningkatan suhu di area kawah.

"Jenis gempa yang terekam menunjukkan peningkatan suplai magma yang disertai aliran gas atau magma ke permukaan, guguran, dan pelepasan gas vulkanik," katanya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki enam kali erupsi pada 7-8 Juli 2025

Selanjutnya, data deformasi tiltmeter menunjukkan inflasi secara perlahan dalam satu minggu terakhir yang mengindikasikan akumulasi tekanan akibat suplai magma masih berlanjut.

Sementara itu data Global Positioning System (GPS) juga mengalami inflasi. Tekanan dari dalam yang meningkat serta ditambah akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal yang tetap tinggi menunjukkan aktivitas magmatik yang masih perlu diwaspadai.

"Dengan kondisi peningkatan suplai magma dan aliran gas atau magma ke permukaan maka akumulasi tekanan dapat kembali terjadi dan dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif, guguran lava, maupun awan panas," kata Wafid.

Lebih lanjut, kata dia, karena tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih Level IV (Awas), pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam km dan sektoral barat daya-timur laut tujuh km dari pusat erupsi.

"Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Wafid.

Baca juga: Warga diimbau tetap tenang, situasi sekitar Gunung Lewotobi kondusif

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |