Bacaan bilal shalat Jumat dalam bahasa arab latin dan tata caranya

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Setiap hari Jumat, seluruh umat Islam laki-laki berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid secara jamaah. Dalam rangkaian pelaksanaannya, terdapat peran seorang bilal.

Bilal tidak hanya bertugas mengumandangkan adzan, tetapi juga membacakan tarqiyyah, bacaan doa dan shalawat ketika khatib hendak naik mimbar untuk khutbah. Sebagai peringatan dan mengingatkan jamaah untuk bersiap mendengarkan khutbah dengan khusyuk.

Baca juga: Sejarah dan asal usul Shalat Jumat dalam Islam

Bacaan bilal shalat Jumat dalam bahasa arab latin dan tata caranya

Sebelum khutbah Jumat dimulai, seorang bilal memiliki tugas dalam mempersiapkan suasana masjid. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghadap kiblat dan mengumandangkan adzan pertama.

Adzan pertama ini bertujuan sebagai pengingat bagi jamaah bahwa waktu shalat Jumat telah masuk. Oleh karena itu, disarankan agar adzan dikumandangkan dengan suara yang lebih panjang dan jelas agar dapat didengar oleh seluruh jamaah.

Setelah adzan pertama selesai, jamaah dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah qobliyah Jumat. Shalat sunnah ini menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk menambah pahala dan menyiapkan diri sebelum mendengarkan khutbah.

Kemudian, bilal berdiri di dekat mimbar dan membawa tongkat. Bilal membaca doa.

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ١×

Ma’asyiral muslimin, wa zumratal mukminina rahimakumullah, ruwiya ‘an abi hurairata radliyallahu’anhu annahu qal, qala rasulullahi shallallahu alaihi wasallam, idza qulta lishahibika yaumal jumuati anshit, wal imamu yakhtubu faqad laghout. Anshitu wasma’u wa athi’u rahimakumullah (2x), Anshitu wasma’u la’allakum turhamun.

Setelah itu, bilal menghadap kiblat. Khotib menghampiri bilal untuk meminta tongkat, dan naik ke atas mimbar. Bilal kembali membaca shalawat.

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad (2x) Allahumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in.

Baca juga: Mengapa hari Jumat sangat istimewa bagi umat Islam? Ini penjelasannya

Khotib berdiri di atas mimbar dan menghadap jamaah. Lalu, bilal masih menghadap kiblat dan lanjut membaca doa.

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad (2x), Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Allahumma qawwil Islama wal iman, minal muslimina wal muslimat, wal mukminina wal mukminat, al-ahyai minhum wal amwat. Wanshurhum ‘ala mu’anidid din. Rabbikhtim lana minka bil khair, Ya Khairan nashirina bi rahmatika Ya Arhamar Rahimin.

Selesai khutbah pertama, bilal membaca shalawat di antara dua khutbah.

أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ، وَزِدْ وَاَتِمْ وَتَفَضَّلْ وَبَارِكْ، بِجَلاَلِكَ وَكَمَالِكَ عَلَى زَيْنِ عِبَادِكْ، وَأَشْرَفِ عِبَادِكَ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ، وَإِمَامِ طَيْبَةَ وَالْحَرَامْ، وَمَنْبَعِ الْعِلْمِ وَالْحِلْمِ وَالْحِكْمَةِ وَالْحِكَمْ, أَبِي الْقَاسِمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وأَلِهِ وَسَلَّمَ، وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

Allahumma shalli wa sallim, wa zid wa atim wa tafadhdhal wa barik, bi jalalika wa kamalika 'ala zayni 'ibadik, wa asyrafi 'ibadik sayyidil 'arabi wal 'ajam, wa imami thoybah wal haram, wa manba'il 'ilmi wal hilm wal hikmah wal hikam, abil qasim sayyidina wa maulana Muhammadin shallallahu 'alayhi wa alihi wa sallam. Wa radhiyallahu tabaraka wa ta'ala 'an kulli shahabati Rasulillahi ajma'in.

Setelah khatib menyelesaikan khutbahnya, bilal kembali berdiri di dekat mimbar untuk mengumandangkan iqomah.

Iqomah ini menjadi penanda bahwa shalat Jumat akan segera dimulai, sehingga jamaah segera merapatkan shaf dan bersiap untuk melaksanakan shalat.

Setelah iqomah selesai dikumandangkan, imam maju ke depan untuk memimpin shalat Jumat yang dilaksanakan dalam dua rakaat.

Baca juga: Apakah perempuan boleh Shalat Jumat? Simak penjelasan lengkapnya

Baca juga: Jadi khatib, Menag ingatkan rajin ke masjid agar jadi orang beruntung

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |