Jakarta (ANTARA) - Atlet panjat tebing muda Indonesia Haddan Malik Baqmuhyibar meraih medali emas nomor speed putra U-17 dalam IFSC Youth Asian Championship Guiyang 2025 di China, Sabtu.
Haddan mengungguli atelt tuan rumah, Zhao Yicheng, dalam final. Atlet berusia 16 tahun asal Jakarta itu mendapatkan wildcard setelah Zhang mengalami false start.
Atlet panjat tebing Jepang, Sota Saito, kebagian medali perunggu dengan catatan waktu 5,41 detik, demikian hasil perlombaan yang dicatat federasi panjat tebing dunia IFSC Climbing.
Tim panjat tebing muda Indonesia juga meraih dua medali perunggu, masing-masing dipersembahkan oleh Naura Jasmine Rayya dan Antasyafi Robby Al Hilmi.
Naura menyumbangkan perunggu dari nomor speed putri U-17 setelah mencatatkan waktu tercepat dari wakil Korea Selatan Ham Juyeon. Atlet DKI Jakarta itu mencatatkan waktu 8,96 detik, sementara lawannya 9,08 detik.
Baca juga: Atlet panjat tebing disabilitas antusias sambut Paralimpiade 2028
Untuk medali emas dan perak speed putri U-17 diraih China lewat Chunyouxuan Wang dengan 7,25 detik lebih cepat dari atlet Jepang Natsumi Hara yang mencatat waktu 8,35 detik.
Satu medali perunggu lainnya untuk Indonesia dipersembahkan oleh Antasyafi Robby Al Hilmi yang turun dalam speed putra U-19. Pada laga small final, Robby mencatatkan waktu 5,31 detik mengungguli wakil Khazakhstan Damir Toktarov yang menorehkan waktu 7,00 detik.
Medali emas dan perak speed putra U-19 disabet atlet Korea Selatan, Sangwon Choi, dengan wildcard setelah atlet Jepang Haku Oishi mengalami false start.
Untuk kejuaraan ini Indonesia mengirimkan 15 atlet di berbagai nomor.
Baca juga: Veddriq dkk belum bisa rebut medali di nomor speed relay WG 2025
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































