Washington (ANTARA) - Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya ingin bantuan kemanusiaan kembali dilanjutkan ke Jalur Gaza karena Israel terus memblokir masuknya bantuan sejak 2 Maret.
“Kami ingin bantuan kembali dilanjutkan. Kami ingin pasokan dan bantuan kemanusiaan kembali diberikan selama bantuan itu bisa dipindahkan dengan aman, tidak ada penjarahan, orang-orang tidak diserang, dan tidak ada yang mencuri,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, dalam jumpa pers harian, Kamis (2/4).
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Donald Trump pada pekan lalu mengatakan kepada Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk bersikap “baik” kepada warga Gaza yang “menderita” di jalur yang terkepung.
“Orang-orang itu menderita. Kita harus bersikap baik terhadap Gaza. Kami akan mengurus hal itu,” kata Trump.
“Ada kebutuhan yang sangat besar akan obat-obatan, makanan, dan obat-obatan, dan kami sedang menanganinya,” tambahnya.
Bruce mengatakan Washington sedang berupaya mengatasi tantangan logistik dan keamanan yang menghambat operasi bantuan di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Ada beberapa standar ketika Anda akan mengirim seseorang ke zona perang, dan saya rasa itu bukan batasan yang terlalu tinggi,” ujarnya.
“Pada saat yang sama, apa yang kami lakukan? Ya, Presiden Amerika Serikat juga terlibat dalam hal ini,” sambungnya.
Sementara itu, PBB pada Kamis mengatakan bahwa upaya kemanusiaan di Gaza sangat dibatasi karena operasi militer Israel semakin intensif, dengan lebih dari 423.000 warga Palestina kembali mengungsi, “tanpa tempat aman untuk dituju di Gaza.”
Israel telah menutup semua perbatasan Gaza sejak 2 Maret, memblokir masuknya pasokan penting ke wilayah kantong itu meskipun terdapat banyak laporan kelaparan di wilayah yang hancur akibat perang tersebut.
Tentara Israel melanjutkan serangannya ke Gaza pada 18 Maret, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah dicapai dengan kelompok Palestina, Hamas, pada 19 Januari.
Lebih dari 52.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB minta Israel cabut blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza
Baca juga: RI desak Israel wajib fasilitasi bantuan kemanusiaan dari PBB
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025