Jakarta (ANTARA) - Setiap manusia tak luput dari kesalahan. Dalam perjalanan hidup, ada kalanya hati terasa sesak oleh dosa dan kesalahan yang diperbuat, baik disadari maupun tidak.
Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang membuka pintu ampunan selebar-lebarnya bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan-Nya. Salah satu wujud nyata dari upaya meminta ampun kepada Allah adalah melalui shalat taubat.
Namun, apa sebenarnya shalat taubat itu? Bagaimana makna yang terkandung di dalamnya, dan apa tujuan utamanya? Simak penjelasan berikut ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Makna shalat taubat
Bagi umat Islam, salah satu upaya untuk menghapus dosa yang pernah dilakukan adalah dengan menunaikan shalat taubat, yang juga dikenal sebagai shalat taubat nasuha.
Secara harfiah, kata "taubat" berarti kesadaran dan penyesalan atas perbuatan dosa, disertai niat yang kuat untuk memperbaiki diri serta meninggalkan perbuatan buruk.
Taubat juga dimaknai sebagai kembalinya seseorang kepada jalan kebenaran sesuai ajaran agama. Shalat taubat sendiri merupakan salah satu bentuk ibadah yang dikerjakan umat Muslim untuk memohon ampunan atas kesalahan atau dosa yang telah diperbuat.
Ibadah ini memiliki kedudukan yang sangat mulia di hadapan Allah SWT. Dalam melaksanakan shalat taubat nasuha, seorang Muslim harus menanamkan niat yang tulus, disertai tekad yang kuat untuk tidak mengulangi dosa yang sama di kemudian hari.
Sikap ini mencerminkan keikhlasan, ketulusan hati, dan kesungguhan dalam mencari ampunan serta ridha Allah SWT atas segala kekhilafan yang telah terjadi.
Tujuan shalat taubat
1. Untuk mendapat ampunan dari Allah SWT
Salah satu keutamaan terbesar dari melaksanakan shalat taubat adalah mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda:
"Seorang hamba yang berbuat dosa, kemudian ia bersuci dan melaksanakan shalat, lalu memohon ampun kepada Allah, maka Allah akan mengampuni dosanya." Setelah menyampaikan sabda tersebut, Rasulullah SAW membacakan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 135:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَـٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ ۖ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali Imran: 135)
2. Agar dicintai oleh Allah SWT
Melaksanakan shalat taubat juga menjadi bukti bahwa seorang Muslim berusaha menjadi pribadi yang dicintai Allah. Allah SWT menyukai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan membersihkan diri dari dosa. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 222:
إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
3. Untuk memasuki surga yang dijanjikan Allah SWT
Selain mendapat ampunan, orang yang bertaubat dengan tulus dijanjikan surga oleh Allah SWT. Dalam surat At-Tahrim ayat 8, Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertaubat dengan taubat yang sungguh-sungguh:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang tulus. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan-mu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim: 8)
Baca juga: Panduan lengkap Shalat Taubat beserta niat, tata cara, dan doanya
Baca juga: Keutamaan Shalat Taubat dalam ajaran agama Islam
Baca juga: Warga Lombok gelar shalat sunat taubat
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.