Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Sudin Tamhut) Kota Jakarta Selatan (Jaksel) memangkas 1.195 pohon selama Juni 2025 untuk antisipasi tumbang pada musim hujan.
"Sebanyak 1.195 pohon, sudah kami pangkas selama Juni 2025," kata Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifien saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Djauhar mengatakan dari angka sebanyak itu, Kecamatan Pancoran menjadi wilayah dengan jumlah pemangkasan pohon tertinggi, mencapai 125 pohon.
Dia mengatakan pemangkasan dilakukan untuk mencegah potensi bahaya dari pohon tumbang, khususnya saat musim hujan dan cuaca ekstrem.
“Pemangkasan dilakukan berdasarkan kategori ringan, sedang, hingga berat, termasuk penebangan dan penanganan pohon tumbang,” ujarnya.
Baca juga: Tamhut Jakbar pangkas 523 pohon pada Januari untuk hindari tumbang
Sementara itu, jenis pemangkasan kategori sedang menjadi yang paling dominan dengan jumlah 608 pohon, diikuti pemangkasan berat (324 pohon), dan ringan (167 pohon).
Pemangkasan pohon dibagi menjadi tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong) dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).
Pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.
Tim-tim khusus seperti Buser dan Team Taman juga berperan aktif dalam pemangkasan, terutama di area permukiman padat, taman kota, hingga jalur lalu lintas utama.
Ada pun lokasi penopingan atau pemangkasan biasanya berdasarkan laporan atau aduan masyarakat melalui aplikasi Cepat Respons Masyarakat (CRM).
Baca juga: Pemkot Jakpus pangkas 12.591 pohon rawan tumbang selama 2024
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya preventif dalam menjaga keselamatan warga dan mendukung estetika kota.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.