Antisipasi kemacetan, Anggota DPR minta manajemen NPCT-1 diperbaiki

4 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Nurwayah meminta agar manajemen di salah satu terminal peti kemas, New Priok Container Terminal One (NPCT 1) diperbaiki untuk mengantisipasi kemacetan panjang yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dari Rabu (16/4) hingga Jumat (18/4).

Nurwayah saat berdiskusi dengan warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, mengatakan, dari beberapa hasil investigasi yang dipublikasi diketahui bahwa masalah ini bermula dari kelebihan kapasitas operasi di salah satu terminal peti kemas, (NPCT 1).

"Perbaiki manajemen operasi NPCT 1 dan seluruh terminal pelabuhan harus lebih cermat dalam perencanaan aktivitas," katanya.

Baca juga: Kemacetan di Tanjung Priok merupakan kegagalan sinkronisasi instansi

Dia menilai kemacetan panjang itu telah mengorbankan produktivitas ribuan warga pekerja serta pengguna jalan di kawasan tersebut, sehingga harus ada antisipasi untuk mencegah hal serupa terulang.

"Kemacetan itu mengorbankan kenyamanan dan keselamatan pekerja dan pengguna jalan saat itu," ucapnya.

Menurut dia, adanya lonjakan aktivitas pelabuhan diikuti buruknya perencanaan operasional, sistem eror di pintu masuk dan ketidaksiapan menghadapi puncak arus pasca lebaran menjadi faktor utama kemacetan parah.

Nurwayah pun mengingatkan bahwa aktivitas logistik memang penting, tapi kepentingan publik jauh lebih utama dan harus dijaga.

Selain melakukan pembenahan terhadap manajemen operasi NPCT 1, lanjut dia, pengaturan jadwal bongkar muat dan distribusi truk harus dikuatkan.

Oleh karena itu, dia mendorong penerapan sistem "long move operation" secara masif, yaitu pada saat truk datang sekaligus membawa peti kemas baru, sehingga akan mengurangi jumlah kendaraan kosong dan meminimalkan antrean truk.

Baca juga: Pelindo: Kolaborasi kunci jaga situasi Pelabuhan Tanjung Priok

Anggota DPR dari Dapil Jakarta III (Jakbar, Jakut, dan Kepulauan Seribu) itu mengatakan perlunya pengembangan infrastruktur jangka panjang dan wacana pembangunan akses new port (pelabuhan) harus segera direalisasikan.

"Pembangunan jalan ini menjadi solusi untuk menghubungkan pelabuhan langsung ke jalan tol tanpa membebani jalan umum di Tanjung Priok dan Cilincing," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, dia menekankan pentingnya sinergitas antar lembaga yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga harus diperkuat secara bersama-sama.

Manajemen pelabuhan juga harus rutin berkoordinasi dengan kepolisian, dinas perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas, baik musiman maupun insidental.

Baca juga: Bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Priok dipercepat untuk cegah macet

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum (Untag) Jakarta, Ramdansyah menyatakan bahwa salah satu problem kemacetan karena semua pemangku kepentingan memiliki sistem informasi manajemen sendiri-sendiri.

Menurut dia, teknologi canggih berbiaya mahal, tetapi tidak terintegrasi dalam satu sistem arsitektur yang sama dan dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan sangat disayangkan.

"Itu menjadi problem, sehingga ketika ada suatu masalah, maka akan menjadi penumpukan banyak masalah," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |