Antareja Mahada raih proyek tambang nikel di Konawe Utara

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anak perusahaan PT Putra Perkasa Abadi (PPA), ditunjuk sebagai kontraktor utama proyek pertambangan nikel milik PT Kembar Emas Sultra (KES) di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Direktur Business Development PPA Group Muhammad Affan, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan proyek akan berlangsung selama lima tahun dan dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2025, dengan target produksi tahunan sebesar delapan juta ton (ore barging).

"Penunjukan ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi AMM ke sektor pertambangan nikel nasional, sekaligus memperkuat posisi kami sebagai mitra strategis dalam mendukung keberlanjutan operasional tambang di Indonesia," ujarnya.

Proyek tersebut memiliki total cadangan lebih dari 30 juta ton bijih nikel, terdiri atas limonite dan saprolite.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pabrik pemurnian nikel di Konawe Sultra

Sebagai kontraktor, AMM akan mengelola seluruh tahapan operasional, mulai dari pembangunan infrastruktur tambang, pengupasan lapisan penutup (waste removal), pengambilan bijih (ore extraction), pengelolaan stockpile ETO, hingga pengangkutan ke fasilitas pengapalan.

Menurut Affan, selain aspek teknis, AMM juga berkomitmen memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal serta pelaksanaan program-program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

"Kami sangat mengapresiasi terbentuknya sinergi ini. Proyek nikel dengan skala sebesar ini mencerminkan kepercayaan PT KES terhadap kapabilitas AMM. Kami berkomitmen penuh untuk menjaga amanah ini melalui kinerja terbaik kami," sebutnya.

Affan pun berharap proyek dimulai tepat waktu dan berjalan dengan aman, selamat, serta memenuhi seluruh target produksi yang telah direncanakan.

"Kami juga menargetkan agar proyek ini terus memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar, serta menjadi contoh penerapan pertambangan berkelanjutan yang mematuhi prinsip good mining practice," jelasnya.

Komitmen terhadap kaidah pertambangan yang baik secara konsisten dijalankan oleh PPA Group dan telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui penghargaan tertinggi Aditama (Emas) dalam ajang Good Mining Practice (GMP) Award selama dua tahun berturut-turut yakni 2023-2024 di area tambang nikel yang dikelolanya.

Baca juga: Pabrik smelter nikel Rp76 triliun dibangun di Konawe Utara

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |